Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendaraan listrik roda empat semakin diminati masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) telah membuktikan bahwa penjualan mobil listriknya terus meningkat.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, mengungkapkan, pada 2020 walaupun di tengah pandemi, tren kendaraan elektrifikasi justru meningkat. Ini juga sejalan dengan makin lengkapnya produk yang dihadirkan TAM.
Anton memaparkan, penjualan mobil listrik TAM dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Pada 2009 TAM hanya menjual rata-rata 2 unit per bulan. Di 2015 meningkat menjadi rata-rata 15 unit per bulan, di 2019 menjadi rata-rata 55 unit per bulan. Berlanjut di 2020 penjualannya naik signifikan menjadi rata-rata 86 unit per bulan.
"Sementara untuk pilihan model yang banyak diminati, tentu saat ini kendaraan listrik hibrida (hybrid electric vehicle atau HEV). Selain banyaknya pilihan yang tersedia, juga karakternya yang lebih fleksibel," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Baca Juga: Luhut beberkan perkembangan terbaru rencana investasi Tesla ke Indonesia
Untuk modelnya, beberapa tahun lalu Camry HEV masih jadi kontributor utama. Rinciannya, di tahun 2017, Camry HEV terjual 106 unit, atau berkontribusi sekitar 74% dari total kendaraan elektrifikasi TAM. Namun saat memperkenalkan C-HR HEV, model ini yang mendominasi. Buktinya saja di 2019, C-HR HEV membukukan penjualan ritel 238 unit atau berkontribusi sekitar 36% sementara Camry HEV membukukan 198 unit atau berkontribusi sekitar 29% dari total elektrifikasi TAM.
Lantas di 2020, saat TAM memperkenalkan Corolla Cross HEV, komposisinya pun kembali berubah. Di tahun lalu, Corolla Cross HEV membukukan penjualan ritel 553 unit, atau berkontribusi 53% terhadap total elektrifikasi TAM, C-HR HEV membukukan 199 unit atau 19%, sementara Camry HEV membukukan 147 unit atau berkontribusi 14%.
Anton mengatakan sejauh ini, wilayah yang paling banyak menyerap mobil listrik TAM masih dari kota-kota besar yakni DKI Jakarta penyerapannya sekitar 53%, Jawa Barat sekitar 13%, dan Jawa Timur sekitar 8%. Menurut Anton, kota-kota besar paling besar terpapar informasi mengenai teknologi HEV sehingga lebih mengerti manfaat dan faktanya.
Meningkatnya penjualan kendaraan elektirifikasi juga dirasakan PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang mobilnya laris manis dibeli masyarakat Indonesia di berbagai wilayah.
Baca Juga: Begini tanggapan Aprobi soal penundaan program B40
General Manager Department HMID, Astrid Ariani Wijana memaparkan penerimaan konsumen terhadap kendaraan listrik Hyundai saat ini semakin positif. Hal ini ditunjukkan dengan pesanan lebih dari 150 unit di sepanjang 2020, komposisinya sebanyak 55% dari KONA Electric dan 45% IONIQ Electric.
"Respon positif ini datang dari berbagai daerah dan tidak hanya di Jakarta saja tetapi juga di Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur dan bahkan ke Sumatra Selatan dan Sumatera Barat," jelasnya kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.
Saking larisnya mobil listrik Hyundai, kabarnya proses inden menjadi lebih lama. Astrid menjelaskan terkait inden saat ini memang pesanan dari pelanggan melebihi perkiraan, tetapi Hyundai tetap berupaya memberikan layanan yang terbaik dengan menyediakan lebih banyak unit untuk memenuhi permintaan tersebut.
Menurut Astrid, respons positif ini tentunya menunjukkan masyarakat mengapresiasi kehadiran mobil ramah lingkungan untuk pengalaman berkendara yang lebih baik saat menjalan aktivitas sehari-hari.
Hyundai optimistis dengan prospek bisnis kendaraan listrik di Indonesia seiring dengan tersedianya SPKLU di beberapa wilayah. Menurut Astrid pelanggan semakin yakin dan Hyundai melihat Indonesia sebagai salah satu pasar utama di ASEAN. "Kami siap memainkan peran penting sebagai game changer di era mobil listrik murni untuk mobilitas masa depan di Indonesia," kata Astrid.
Astrid menjelaskan HMID juga terlibat aktif dalam penyediaan stasiun pengisian kendaraan listrik. Fasilitas tersebut tersebar di seluruh dealer resmi Hyundai dan bekerjasama dengan mitra bisnis lainnya di beberapa titik. Untuk memperkuat jaringan dealer resmi, Hyundai berencana menambah jumlah dealer menjadi 100 gerai pada tahun 2021.
Prospek bisnis kendaraan elektrik yang cerah di Indonesia juga dilihat oleh Nissan dengan produk unggulannya Nissan Kicks e-Power. Asal tahu saja, Nissan Kicks e-Power menggunakan penggerak motor listrik sebagaimana halnya Full Battery Electric Vehicle dan tidak membutuhkan charger (charging station) untuk pengisian daya
Baca Juga: Erick Thohir: Sebanyak 8 hingga 12 BUMN akan go public dalam tiga tahun ke depan
"Peluncuran mobil listrik pertama kami yaitu Nissan Kicks e-Power mendapatkan respon yang sangat positif dari masyarakat konsumen di Indonesia," kata Evensius Go, President Director Nissan Motor Distributor Indonesia dihubungi terpisah.
Adapun pengiriman pertama kepada konsumen yang telah memesan Nissan Kicks e-Power telah dimulai pada bulan Oktober 2020
Evensius menegaskan saat ini Nissan fokus dengan produk Nissan Kicks e-Power sebagai solusi untuk masyarakat yang ingin merasakan pengalaman mengendarai dan memiliki mobil listrik akan tetapi terkendala dengan meratanya charging station di Indonesia.
Selanjutnya: Februari, harga mobil baru Avanza, Xenia, Xpander dll naik, ini rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News