kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Kepala BPMA diminta benahi pengelolaan migas Aceh


Senin, 11 April 2016 / 19:49 WIB
Kepala BPMA diminta benahi pengelolaan migas Aceh


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melantik Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Marzuki Daham. 

Menteri ESDM Sudirman Said berharap kepada Marzuki agar pengelolaan sumber daya alam yang memiliki potensi besar, dapat dilakukan dengan baik. Sehingga, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.

Sudirman menjelaskan, penentuan BPMA ini tidak lepas dari Aceh yang diberikan kewenangan khusus dan dengan Undang-Undang Nomor 06 tahun 2011 diatur berbagai aspek termasuk pengelolaan migas di Aceh.

Nantinya, setelah dibentuknya BPMA ini aka nada Peraturan Presiden (PP) yang akan segera diterbitkan.

“Dibentuk satu khusus sebagai mirror nya SKK Migas namun cakupan wilayah khusus di Aceh,” terangnya di Kantor Kementerian ESDM, Senin (11/4).

Terpilihnya Marzuki Daham sebagai Kepala BPMA, kata Sudirman, telah melalui seleksi yang ketat, baik oleh Gubernur Aceh maupun Panitia Seleksi dari Kementerian ESDM.

"Pemilihan Kepala BPMA telah melalui proses yang cukup panjang, dari tahap seleksi yang dilakukan oleh Gubernur Aceh dan seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi Kementerian ESDM," ungkapnya di Kantor Kementerian ESDM, Senin (11/4).

Untuk menjaga stabilitas produksi dan operasi migas serta rencana kegiatan KKKS di Aceh, Sudirman mengharapkan, agar Kepala BPMA berkoordinasi dengan SKK Migas terutama dalam hal mengatur masa peralihan kewenangan pengelolaan KKKS di Aceh.

Pasalnya, nantinya hasil minyak di Aceh sudah masuk kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). 

“Yang pastinya APBD tersebut akan baik kalau dari sekarang disisihkan satu jumlah untuk hal-hal yang sifatnya sustainable. Bangun energi baru terbarukan, pendidikan, dan lain-lain,” imbuh Sudirman.

Ia menambahkan, dengan terbentuknya BPMA ini dan keikutsertaan Pemerintah Aceh dalam pengelolaan migas, diharapkan dapat mengelola sumber daya alam yang memiliki potensi besar yang berada di Aceh dengan baik dan harus memberikan manfaat yang besar serta meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh.

“Dan semakin banyak lembaga yang berjalan efektif, saya yakin akan makin baik. Dan saya yakin negara pemerintah dan institusi bisa jalan dengan pendekatan system,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×