Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mengincar pertumbuhan produksi di sepanjang tahun ini. Baik produksi Tandan Buah Segar (TBS) maupun crude palm oil (CPO) diharapkan dapat meningkat masing-masing 10% dan 25% secara tahunan atau year on year (YoY).
Merujuk data internal perusahaan, per akhir Desember 2022 CSRA memiliki total kapasitas Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sebesar 45 ton per jam. Dengan rincian produksi TBS mencapai 342.001 ton, CPO 35.701 ton, dan Palm Kernel (PK) 8.974 ton di sepanjang tahun 2022.
Tak hanya membidik pertumbuhan kinerja dari sisi produksi, CSRA juga mengincar capaian kinerja keuangan yang lebih baik di tahun ini.
Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis Cisadane Sawit Raya Seman Sendjaja menyebut, pihaknya menargetkan pertumbuhan masing-masing 10%, baik dari sisi top line maupun bottom line dibandingkan tahun 2022.
Baca Juga: Penjualan Emas Pecah Rekor, Kinerja Aneka Tambang (ANTM) Melesat
"Kinerja keuangan sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga jual rata-rata CPO dan TBS serta kontrol biaya yg diterapkan manajemen. Di samping itu, beroperasinya PKS kedua di tengah tahun ini serta program mekanisasi yg sedang berlangsung juga berpengaruh terhadap kinerja keuangan," ungkap Seman beberapa waktu lalu.
Sebagai pengingat, CSRA tengah membangun PKS anyar di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang merupakan PKS kedua milik perseroan. Pada awalnya PKS ini ditargetkan akan commissioning di bulan Maret ini, namun realisasinya mandek ke bulan Juni mendatang.
Seman bilang, hal tersebut dikarenakan adanya kendala teknis yang berasal dari kontraktor. Sehingga rencana commissioning terpaksa sedikit mundur ke bulan Juni 2023.
Terkait harga CPO, perseroan memprediksi harganya akan tetap berada di level yang bagus hingga akhir tahun nanti.
"Namun untuk harga rata-rata 2023 diprediksi masih akan dibawah harga rata-rata tahun 2022 lalu," sebutnya.
Baca Juga: Catat Kinerja Apik pada 2022, Ini Kata Manajemen Communications Cable Systems (CCSI)
Tanpa menyebutkan detail berapa angkanya, Seman mengatakan bahwa alokasi capital expenditure (Capex) tahun ini hanya akan digunakan sebatas untuk akuisisi lahan baru, mekanisasi panen serta pembangunan infrastruktur dan juga perumahan.
CSRA belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2022, namun per kuartal III-2022 penjualan bersih CSRA tumbuh 17,2% menjadi Rp 765,16 miliar. Pada periode ini laba bersih CSRA ditutup pada posisi Rp 247,7 miliar atau meningkat 38,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News