kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerja sama dengan PowerCommerce, SAP Express bidik pertumbuhan 10%-20%


Kamis, 12 Maret 2020 / 14:44 WIB
Kerja sama dengan PowerCommerce, SAP Express bidik pertumbuhan 10%-20%
ILUSTRASI. Jasa Kurir dan usaha pengiriman logistik SAP Express dari PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jasa pengiriman, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) atau yang dikenal SAP Express baru saja menandatangani kerja sama dengan PowerCommerce, sebagai perusahaan pengelola Omni-Channel di Indonesia. Rencananya SAPX akan memperkuat layanan Cash On Delivery (COD) nya di berbagai saluran e-commerce lewat kerjasama ini.

Budiyanto Darmastono, Presiden Direktur SAPX mengatakan saat ini perusahaan miliki 150 cabang di Indonesia dengan pelanggan e-commerce mencapai 600 perusahaan. "Transaksi kami untuk e-commerce saja dalam satu minggu bisa mencapai Rp 20 miliar, jadi bisa dibayangkan besarnya pasar ini," urainya disela-sela acara perusahaan, Kamis (12/3).

Baca Juga: Pendapatan perbankan dari bisnis remitansi digerogoti fintech

Oleh karena itu perusahaan bakal menerapkan sistem bisnis omnichannel ini agar dapat mengembangkan dan menggenjot bisnis pengirimannya. Budiyanto bilang, perusahaan juga akan lebih ekspansif dengan menambah cabang baru setiap bulannya.

Kerjasama dengan PowerCommerce ini juga demi meng-upgrade keberadaan cabang yang kebanyakan masih sekadar operasional kurir menjadi fulfillment, alias seluruh proses pengiriman dapat berlangsung secara komplit di masing-masing cabang. "Diharapkan dengan pengembangan ini otomatis ada kenaikan revenue," sebut Budiyanto.

Baca Juga: Bisnis Apexindo Pratama Duta (APEX) diklaim masih normal meski harga minyak amblas

Untuk jangka pendek di tahun ini perusahaan memproyeksikan kenaikan pendapatan bersih sekitar 10%-20%, namun kata Budiyanto untuk jangka panjang ke depannya tak menutup kemungkinan kenaikan pendapatan akan lebih tinggi lagi.

Di tahun 2019 kemarin, Budiyanto bilang perseroan berhasil memperoleh pendapatan hampir mencapai Rp 400 miliar. Jumlah tersebut jika dibandingkan dengan perolehan pendapatan bersih tahun sebelumnya yang Rp 229 miliar melonjak hingga 74%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×