Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menyerukan seharusnya penandatanganan memorandum of understanding (MoU) Proton disambut positif.
Menurut Suryo, MoU itu bisa dijadikan jalan pintas Indonesia untuk membangun industri mobil sendiri. "Kalau ada tawaran, itu kan jalan pintas, harus kita sambut positif. Janganlah kita apriori," ujar Suryo, Kamis (12/2).
Apalagi, kata dia, saat ini pasar mobil Indonesia dikuasai oleh pabrikan Jepang. "Pasar otomotif itu kenyataannya dikuasai Jepang, nah sekarang ada negara yang punya kemampuan mau bangun mobil nasional kenapa malah ramai sih? Kita sambut saja," ujar Suryo.
Ia mengatakan membangun industri mobil itu tidak mudah. Perlu modal dan pembangunan dalam waktu yang panjang. "Membangun ini memerlukan investasi tidak sedikit, tidak bisa sekadar sekumpulan anak muda lalu tiba-tiba bikin mobil. Kita harus melihat permasalahan secara objektif, realistis, harusnya kita terima kasih, kita welcome dengan Proton," tutur Suryo.
Jangan dipolitisasi
Secara terpisah, Politisi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi XI Hendrawan Supratikno mengungkapkan kerjasama Proton dan Adiperkasa seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa merupakan business to business.
"Itu kerjasama antar dua perusahaan, bahwa Presiden datang itu karena kenal dengan Hendropriyono dan Mahatir dari Proton. Kedatangan itu sebagai bentuk dukungan semata-mata untuk investasi di Indonesia. Jangan dipolitisasi," katanya.
Jika beberapa kalangan beranggapan kehadiran Jokowi untuk mempermudah kerjasama, menurut Hendrawan, itu tidak benar.
Ia menilai telah terjadi politisasi yang tentunya akan membuat investor ogah-ogahan berinvestasi di Indonesia. "Politisasi Itu hal yang berlebihan. Kerjasama ini harusnya pabrikan menjadi terangsang untuk kerjasama dengan Indonesia. Jangan tiba-tiba akibat politisasi, maka investor lain jadi malas kedepannya," tuturnya.
Hendropriyono sendiri dalam berbagai kesempatan mengaku banyak pihak yang iri kepada dirinya. "Banyak yang menuding saya dimanja Presiden karena tak melihat secara obyektif masalahnya," katanya.
Menurutnya kehadiran Jokowi dalam penandatangan MoU dengan Proton harus dilihat sebagai langkah pemerintah memacu semangat rakyatnya untuk bersama-sama membangun negaranya sendiri.
"Dulu Obama menyaksikan langsung perjanjian pesawat Boeing dibeli maskapai lokal. Itu statusnya kita beli, apalagi ini kita mau membangun pabrik sendiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News