kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerjasama Qatar-Indonesia bisa tingkatkan ekspor ikan budidaya


Selasa, 04 September 2018 / 20:37 WIB
Kerjasama Qatar-Indonesia bisa tingkatkan ekspor ikan budidaya
ILUSTRASI. KERAMBA JARING APUNG


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui teken kerjasama antara Indonesia dan Qatar pada bulan Agustus silam, industri sektor budidaya perikanan di Aceh bisa naik. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melihat potensi pasar ekspor yang lebih luas.

Thomas Darmawan Ketua Bidang Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, selama ini ekspor ikan Indonesia ke Qatar memang relatif kecil, namun terdapat potensi pasar yang besar.

"Qatar kaya dan banyak membantu negara-negara tetangganya yang bermasalah serta bisa jadi hub buat supply ke negara lain," katanya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/9).

Asal tahu mengutip pemberitaan Kontan sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Luhut B. Pandjaitan menyatakan pada Rabu (1/8) lalu, Indonesia-Qatar meneken perjanjian kerasama mencapai US$ 500 juta. Investasi itu untuk pembangunan hotel di Mandalika. Tapi tak hanya itu, Qatar juga meminta ada penerbangan langsung Qatar-Banda Aceh. Sebab, Qatar juga berminat untuk membuat aquaculture di kota Serambi Mekah itu.

Kerjasama ini menurut Thomas bakal membuka peluang ikan Indonesia di kancah Timur Tengah. Pasalnya Qatar merupakan titik temu strategis untuk perdagangan kawasan tersebut. Apalagi, ada pemain ritel raksasa bernama Lulu Hypermarket yang bermarkas di Uni Emirat Arab dan menyuplai produk untuk toko-tokonya yang tersebar di Oman, Qatar, Kuwait, Bahrain, Mesir, Saudi Arabia, India, Indonesia dan Malaysia.

"Itu salah satu target RI, karena Qatar janji mau investasi besar ke Indonesia," kata Thomas terkait potensi ikan Indonesia bisa menyuplai ritel Lulu internasional.

Adapun potensi kerjasama yang Thomas lihat adalah Indonesia dapat mengekspor udang dan ikan laut ke Qatar. Kemudian sebagai gantinya, Qatar dapat membuka pabrik olahan ikan di Indonesia. Menurutnya selama ini Indonesia telah melakukan impor sardin dan mackarel dari Oman. Artinya komoditas perikanan kecil banyak tersedia di kawasan Timur Tengah, dan hal ini bisa membuka peluang kerjasama mengolah ikan tersebut di Indonesia karena menimbang biaya produksi yang lebih murah.

Adapun terkait pengendalian mutu ekspor, Widodo Sumiyanto Kepala Pusat Pengendalian Mutu Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melihat tidak akan ada masalah dalam melakukan ekspor ikan ke Qatar.

"Secara umum mutu ikan dari Indonesia yang diekspor dijamin aman sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×