Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Seiring dengan pasar baja yang membaik, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) terus menunjukkan tren ke arah yang positif. Hal ini terlihat dari berkurangnya kerugian KRAS. Pada semester pertama tahun ini, KRAS mencatat kerugian US$ 56,70 juta. Angka ini membaik ketimbang periode semester pertama tahun lalu dengan kerugian bersih US$ 87,55 juta.
Meski terjadi penurunan penjualan volume penjualan produk baja sebesar 28,02 % menjadi 841.101 ton akibat adanya overhaul pabrik HSM dan Liburan Idul Fitri, KRAS tetap membukukan laba operasional US$ 4,45 juta.
Direktur Utama KRAS Mas Wigrantoro Roes Setiyadi mengatakan, bahwa pesanan baja tahun ini diperkirakan naik 7%-8%, terutama dari proyek-proyek konstruksi. Salah satu proyek konstruksi yang menopang kenaikan kinerja penjualan KRAS adalah pengerjaan Jakarta-Cikampek II elevated toll road.
Proyek itu setidaknya bakal memerlukan 200.000 ton baja selama 10 bulan mendatang. Sepanjang Mei hingga Juli Krakatau Steel telah mengirimkan produk baja unutk untuk proyek ini sebesar 14.353 ton.
Menurut dia, pasar baja secara berangsur membaik. Harga baja lembaran panas gulung (HRC) meningkat dari harga US$ 520/ton pada Januari 2017 hingga US$ 629/ton pada akhir Juni 2017.
"Begitu halnya dengan entitas anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang beberapa membaik, beban keuangan dan selisih rugi kurs yang turun. Kami meyakini di akhir tahun 2017 kinerja perusahaan diharapakan akan lebih baik lagi”, ujar Mas Wig pada konferensi pers kinerja keuangan semester pertama dan groundbreaking pabrik baru, Kamis (31/8).
Mas Wig menambahkan, EBITDA margin mengalami kenaikan signifikan sebesar 250 basis poin (bps) menjadi 12,89% dari yang sebelumnya 10,39%. “Dari sisi market share penjualan baja, KRAS masih menguasai market share baja domestik Indonesia untuk produk HRC dan CRC," lanjut Mas Wig.
Berdasarkan data Perseroan per akhir tahun 2016, market share untuk produk HRC sebesar 44%, dan untuk CRC sebesar 28% dan Wire rods sebesar 9%. Hari ini, KRAS meresmikan first pushing Coke Oven Plant Blast Furnace dan first running mulai beroperasinya pabrik PT Krakatau Semen Indonesia dan coke-oven first pushing Coke Oven Plant Blast Furnace di Cilegon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News