Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Niat Bogasari Flour Mills (Bogasari), anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk mengembangkan tepung terigu berbahan baku sorgum nampaknya sulit terealisasi. Padahal wacana untuk mengembangkan bahan baku alternatif tersebut sudah didenggungkan beberapa tahun lalu.
Bahkan guna mensukseskan kegiatan itu, Bogasari telah menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN XII) untuk mengembangkan tanaman sorgum dan menyuplainya. Namun sayangnya akibat ketidaksepakatan harga, proyek tersebut tidak ada kelanjutannya.
Direktur Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang mengatakan, harga sorgum yang ditawarkan oleh PTPN XII terus meningkat dari kesepakatan awal. Padahal agar dapat kompetitif harga sorgum harus dapat lebih murah dibandingkan dengan gandum.
Franky, sapaan akrab Franciscus Welirang menceritakan, pada awalnya untuk mencapai harga yang ideal Bogasari meminta agar harga sorgum dikisaran Rp 1.650 per kilogram (kg), namun kemudian tawaran harga diminta untuk dinaikkan menjadi Rp 2.100 per kg.
Seiring berjalannya waktu, penawaran harga jual juga terus mengalami peningkatan. Bahkan, saat ini kedua belah pihak tidak lagi ada pembahasan terkait kerjasama lanjutan tersebut. "Harganya tinggi, sudah deal tapi nggak jadi, dia (PTPN XII) naik harganya tinggi," kata Franky, belum lama ini.
Bogasari sendiri menurut Franky sangat terbuka dengan tawaran bahan baku alternatif pengganti gandum sebagai bahan baku tepung terigu. Meski saat ini belum ada penjajakan lagi, namun Franky mengatakan pihaknya akan selalu mencari alternatif bahan baku yang murah sehingga harg tepung terigu dapat terjangkau masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News