kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keterbatasan Pasokan Alat Berat Hambat Industri Pertambangan Tingkatkan Produksi


Minggu, 29 Mei 2022 / 15:00 WIB
Keterbatasan Pasokan Alat Berat Hambat Industri Pertambangan Tingkatkan Produksi
ILUSTRASI. Alat berat beroperasi pada sebuah proyek pembangunan jalan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/2/2022). Keterbatasan Pasokan Alat Berat Hambat Industri Pertambangan Tingkatkan Produksi.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Terbatasnya pasokan alat berat menjadi tantangan bagi pelaku usaha pertambangan.  Beberapa perusahaan ada yang mengalami kesulitan menggenjot produksi karena keterbatasan alat berat. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia menjelaskan lonjakan harga batubara di tahun ini terjadi akibat permintaan menguat, sementara pasokan masih terkendala baik oleh faktor cuaca dan juga faktor ketersediaan alat berat. 

Secara umum, Hendra mengungkapkan ketersediaan alat berat di tahun ini, sepanjang pengamatan APBI hingga Mei 2022, relatif lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. 

“Meski pasokan alat berat dari pihak kontraktor lebih baik dari tahun lalu, dengan adanya permintaan yang tinggi dari hampir seluruh komoditas tambang seperti nikel, bauksit, tembaga, timah selain batubara tentu berpengaruh terhadap kapasitas alat-alat berat,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/5).

Baca Juga: Ini Cucu Usaha Hutama Karya yang Berencana IPO Tahun Depan

Di sisi lain, Hendra tidak menampik bahwa pihak penyedia alat berat juga yang mengalami dampak negatif di saat harga komoditas rendah di 2020 tentu masih berhati-hati dengan fluktuasi harga.

Hendra melihat bahwa sejauh ini dampak dari keterbatasan alat berat tidak seperti di tahun 2021. Saat ini aktivitas masih berjalan lancar meski beberapa perusahaan menemui kesulitan dalam menggenjot produksi akibat keterbatasan alat-alat berat. 

Larangan ekspor pada Januari alu juga masih berpengaruh terhadap pencapaian realisasi produksi perusahaan tambang batubara hingga saat ini.

Lantas untuk menjaga agar kegiatan operasional produksi dapat tetap berjalan Hendra menegaskan di tengah peningkatan demand sementara ketersediaan alat berat belum bisa sepenuhnya mengejar permintaan, perusahaan tetap fokus dalam menerapkan aspek K3 (kesehatan dan keselamatan kerja). 

Saat ini PT Indika Energy Tbk (INDY) meninjau revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk menaikkan volume produksi di tahun ini. Manajemen Indika mengakui saat ini pihaknya masih dalam proses diskusi internal. 

Baca Juga: APBI Optimistis Tren Harga Batubara Terjaga

Vice President Director & Group CEO of PT Indika Energy, Azis Armand mengatakan, pihaknya sedang meninjau secara internal perihal revisi RKAB. Saat ini Indika sedang berdiskusi dengan para kontraktor dan penyedia alat-alatnya perihal ketersediaannya. 

“Kalau pun ada peningkatan (produksi) tidak akan signifikan, tidak sampai 20%,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/5). 




TERBARU

[X]
×