kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.194   11,00   0,07%
  • IDX 7.104   39,71   0,56%
  • KOMPAS100 1.054   6,82   0,65%
  • LQ45 825   3,87   0,47%
  • ISSI 212   1,58   0,75%
  • IDX30 423   1,62   0,38%
  • IDXHIDIV20 507   2,79   0,55%
  • IDX80 120   0,70   0,58%
  • IDXV30 124   0,54   0,44%
  • IDXQ30 140   0,60   0,43%

Ketersediaan lahan minim, harga kondotel di Bali bisa naik 10%


Rabu, 20 Juli 2011 / 14:16 WIB
Ketersediaan lahan minim, harga kondotel di Bali bisa naik 10%
ILUSTRASI. Promo KFC terbaru, Crispy Wrap seharga Rp 27.273 berlaku selama bulan Oktober 2020. Dok: Instagram KFC.


Reporter: Maria Rosita |

JAKARTA. Lembaga riset PT Wilson Properti Advisindo (Knight Frank) memprediksi harga unit kondominium hotel akan naik hingga 10% sampai akhir tahun. Senior Associate Director Advisory& Investment Knight Frank, Fakky Ismail, bilang kenaikan dilatari minimnya ketersediaan lahan.

Fakky menjelaskan, kisaran harga di semester pertama mayoritas di bawah Rp 20 juta per meter persegi (m2). Di awal semester II ini sudah mencapai Rp 24 juta per m2. "Bali masih menjadi destinasi wisatawan lokal dan asing. Pengembang gencar bangun kondotel. Apalagi di Kuta, penuh dan bikin harga tanah naik," jelas Fakky kepada KONTAN, Rabu (20/7).

Knight Frank mencatat kondotel bintang empat berukuran 30m2 per unit. Sedangkan bintang tiga, sekitar 28m2. "Saat ini lebih banyak peminat bintang 5, luasnya bisa 35m2," tambah dia.

Kenaikan juga dipacu menjamurnya unit kondotel. Lembaga mencatat lahan kondotel existing saat ini sebanyak 2.100 unit. Sedangkan semester II hingga memasuki tahun 2012 ada sekitar 1.755 unit. "Kuta masih mendominasi, kondotel di sana ada sekitar 68% dari total Bali," terus Fakky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×