kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KIJA berharap bisa membangun PLTG lagi


Selasa, 24 Januari 2017 / 10:31 WIB
KIJA berharap bisa membangun PLTG lagi


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Bekasi Power menahan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Cikarang II berkapasitas 130 MW. Pasalnya, rencana itu harus mendapatkan restu dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang merupakan BUMN tunggal penyalur setrum.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA, menyatakan, pihaknya belum mengetahui apakah pembangunan akan terealisasi tahun ini atau tidak. Sebelumnya rencana itu ditargetkan bisa mulai prosesnya akhir tahun lalu.

Dia menjelaskan, saat ini, pembangunan PLTG Cikarang II masih menunggu proses kontrak dari PLN. Setelah mendapatkan kontrak, proses pembangunan bisa segera dimulai dan mampu mendukung pasokan listrik di kawasan industri Jababeka dan kawasan sekitar. "Sampai saat ini belum ada kontraknya," ujar Muljadi kepada KONTAN, Senin (23/1)

Dia mengatakan, pengerjaan tersebut akan dilakukan oleh anak usaha, yakni PT Bekasi Power, termasuk dengan power plant untuk mendukung Kawasan Industri Kendal (KIK) akan dikerjakan oleh anak usaha.

Muljadi menerangkan, dalam rencana perusahaan, PLTG Cikarang II itu terletak bersebelahan dengan PLTG Cikarang I yang berkapasitas 130 MW. "Pembangunan Cikarang II tidak berkaitan dengan Kendal, kan beda lokasi. (Pengerjaannya, di level anak usaha," katanya.

Teguh Setiawan, Direktur Utama PT Bekasi Power, mengatakan, rencana membangun PLTG Cikarang II diperkirakan akan mundur. Kendati sifatnya nanti menjadi power plant utility (PPU), yang mendukung kebutuhan listrik di kawasan industri, perusahaan harus mendapatkan persetujuan dari PLN. Caranya, melalui mekanisme tender terlebih dahulu.

Kemudian pembangunan akan sesuai dengan power purchase agreements (PPA) yang ditandatangani dengan PLN. Oleh karena itu, ia belum bisa memastikan mengenai pembangunan PLTG Cikarang II tersebut. "Tunggu PLN dulu," ujarnya.

Yang jelas, nilai investasi untuk menggarap proyek PLTG Cikarang II tidak akan berbeda dengan Cikarang I yang diresmikan pada tahun 2013 lalu. Setidaknya, perusahaan akan menggelontorkan dana investasi US$ 120 juta. Namun jumlahnya masih akan menunggu kontrak PPA dengan PLN. Selain Cikarang II, perusahaan ini akan menggarap pembangkit listrik untuk kawasan industri Kendal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×