Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Kebakaran tangki di kilang Cilacap milik Pertamina di Jawa Tengah dipastikan tidak akan mengganggu proses distribusi bahan bakar minyak (BBM). Meski tiga tangki terbakar, Pertamina menjamin stok bahan bakar minyak aman.
“Tidak ada masalah dengan kilang dan proses produksi tetap berjalan normal. Kondisi stok BBM nasional aman. Volume stok premium, solar dan kerosin mencapai 3,2 juta Kiloliter (KL),” ujar Vice Presiden Communication Pertamina, Mochamad Harun, Minggu (3/4).
Meski mengaku aman, Harun mengungkapkan Pertamina telah menyiapkan rencana cadangan untuk mengamankan pasokan BBM. Pertamina menyiagakan kapal untuk menginjeksi Terminal Lomanis untuk menjaga penyaluran ke Yogyakarta dan Bandung berjalan normal. Kapal direncanakan akan menyuplai 400.000 barel premium. Sementara Untuk pertimbangan safety pelayanan elpiji yang selama ini dipenuhi dari Kilang Cilacap telah dialihkan pasokannya.
“Khusus untuk Jawa Tengah bagian barat akan mengambil dari Kilang Balongan sedangkan untuk pasokan Jawa Tengah bagian timur akan mengambil dari Terminal Elpiji Tanjung Emas sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi seperti biasa,” tutur Harun.
Seperti diketahui, sejak akhir pekan lalu, tiga tangki Pertamina yakni 31-T2, 31-T3 dan 31-T7 di kilang Cilacap, Jawa Tengah terbakar. Salah satu tangki yang terbakar berisi HOMC (High Octane Mogas Component) dengan kapasitas volume 10.487 KL. Namun, saat kebakaran terjadi, tangki tersebut hanya berisikan 60% atau sekitar 6.ooo KL. Sedangkan total kapasitas HOMC di empat unit tangki di Kilang Cilacap jumlahnya mencapai 61.300 KL.
Pertamina, hingga Minggu sore terus melakukan upaya untuk memadamkan api dengan menggunakan foam terhadap tangki 31-T2, 31-T3 dan 31-T7. Kondisi saat ini untuk tangki 31-T2 api sudah mengecil, tangki 31-T3 api sudah mulai berkurang, dan tangki 31-T7 api masih fluktuatif. Di samping upaya pemadaman Pertamina juga memfokuskan pada upaya pendinginan dengan menggunakan air terhadap tangki 32T-104 yang berada di sebelah Timur tangki 31-T7. Saat ini tangki 32T-104 telah dilokalisir dengan menyemprotkan air kepada tangki sehingga membentuk tirai air untuk menstabilkan suhu pada tangki tersebut. Saat ini Ring Water Sprinkler yang berada di sekitar tangki juga masih berfungsi secara otomatis.
Penggunaan Foam terus dilakukan kepada tangki 31-T2, 31-T3 dan 31-T7 dengan menggunakan Nozzle Water canon Foam yang berjarak tembak 20 Meter, Telescopic Foam dengan Jarak tembak 30 Meter, Terminator Gun Foam yang menembakkan Foam dengan Volume 3000 Galon/menit serta Injeksi selang khusus kepada Foam Chamber. Hingga saat ini Pertamina telah menambah persediaan Foam yang digunakan untuk memadamkan api tersedia cukup banyak yaitu sebesar 42 Ton yang berasal dari berbagai lokasi operasi Pertamina.
Bantuan fireman dari Refinery Unit VI Balongan saat ini telah tiba sebanyak 21 orang sehingga total fireman yang saat ini bekerja memadamkan tangki tersebut sebanyak 80 orang termasuk pekerja Pertamina RU IV Cilacap dari bagian operasi dan perawatan. Saat ini Pertamina juga telah mempersiapkan pemadaman dengan menggunakan 4 (empat) buah helicopter termasuk 2 (dua) buah Helicopter dari TNI-AU.
Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu dari 7 jajaran unit pengolahan yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap jenis produknya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air saat ini yang memproduksi aspal dan base oil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News