Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merayakan ulang tahun ke-7 dengan mengungkapkan tujuh kontribusi utama perusahaan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, memaparkan bahwa sejak 2020 hingga 2024, KPI telah berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 3,8 juta ton. Kontribusi kedua adalah dampak ekonomi yang dihasilkan melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).
Salah satu proyek utama, Refinery Development Master Plan (RDMP) di kilang Balikpapan, tidak hanya meningkatkan kapasitas pengolahan hingga 360.000 barrel per hari, tetapi juga memberikan efek positif pada perekonomian lokal.
Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan FID Kilang Tuban Rampung November 2024
"Serapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 33,9%," ujar Hermansyah dalam pernyataan resmi pada Kamis (14/11).
Selain itu, berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan Data Realisasi Investasi Kota Balikpapan tahun 2023, PT Kilang Pertamina Balikpapan tercatat sebagai penyumbang investasi terbesar di kota tersebut, dengan total realisasi lebih dari Rp 14,8 triliun.
Proyek ini juga menyerap hingga 26.000 tenaga kerja pada puncak konstruksinya.
Hermansyah juga menyebutkan bahwa KPI telah mengembangkan roadmap greenfuel sebagai bagian dari transisi energi melalui pembangunan Kilang Hijau di Cilacap.
Pada tahap pertama, kilang ini memiliki kapasitas produksi greenfuel sebesar 3.000 barrel, yang menghasilkan Pertamina Renewable Diesel dan Pertamina Sustainable Aviation Fuel. Pada tahap kedua, kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 6.000 barrel.
Baca Juga: Kementerian ESDM Targetkan FID Kilang Tuban Rampung November 2024
Kontribusi selanjutnya adalah produksi bioavtur yang memenuhi persyaratan sertifikasi ISCC (Sustainable Aviation Fuel), dengan bahan baku utama berupa minyak jelantah (Used Cooking Oil). Saat ini, Kilang Cilacap telah mampu memproduksi bioavtur menggunakan bahan baku inti sawit.
Dari sisi Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), KPI mencatat penyaluran bantuan sebesar Rp 16,5 miliar pada tahun 2024. Selain dampak sosial ekonomi, KPI terus memperkuat kinerja kilang sejalan dengan perannya dalam menjaga ketahanan industri migas dan petrokimia nasional.
Pada kuartal ketiga 2024, KPI berhasil memproduksi 251,5 juta barrel produk BBM, non-BBM, dan produk lainnya. "Kualitas produk yang dihasilkan sudah ditingkatkan hingga berstandar Euro V dan rendah sulfur," jelas Hermansyah.
Selanjutnya: Presiden Prabowo Tiba di Peru, akan Hadiri KTT APEC
Menarik Dibaca: Selamat Hari Diabetes Sedunia, Inilah Tips Mencegah Diabetes Sejak Dini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News