kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Kimia Farma (KAEF) Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan pada 2025, Intip Strateginya


Senin, 21 April 2025 / 13:11 WIB
Kimia Farma (KAEF) Targetkan Pertumbuhan Berkelanjutan pada 2025, Intip Strateginya
ILUSTRASI. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2025 dengan mengedepankan strategi penguatan fundamental bisnis.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2025 dengan mengedepankan strategi penguatan fundamental bisnis dan perbaikan likuiditas keuangan. 

Dalam menghadapi situasi persaingan yang ketat dan kondisi ekonomi yang sangat dinamis, KAEF fokus pada restrukturisasi keuangan yang akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan perusahaan.

Menurut Corporate Secretary PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro, perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. 

Baca Juga: Kimia Farma Tegaskan Tak Akan Naikkan Harga Obat meski Terpengaruh Pelemahan Rupiah

"Kami akan fokus pada simplifikasi portofolio produk dengan mendorong produk champion yang bernilai tinggi dan memiliki margin yang kompetitif," ujar Ganti Winarno kepada KONTAN, Senin (21/4).

Selain itu, Kimia Farma juga berencana memperkuat digitalisasi, khususnya dalam sektor apotek, untuk mempermudah akses dan layanan kepada masyarakat. 
Digitalisasi ini akan mendukung upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pertumbuhan.

"Kemudian, optimalisasi channel penjualan untuk memperluas jangkauan dan memperkuat penetrasi pasar, sehingga mampu meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, serta memperkuat digitalisasi di sektor apotek," sambungnya.

Dalam menghadapi tantangan industri farmasi, Kimia Farma tidak hanya berfokus pada peningkatan produk dan penjualan, tetapi juga memperhatikan faktor eksternal yang mempengaruhi industri, seperti ketegangan geopolitik, inflasi, dan kebijakan pemerintah. 

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mempengaruhi harga bahan baku obat (BBO) yang sebagian besar diimpor, menjadi perhatian utama. 

Kimia Farma berupaya untuk mengoptimalkan produksi BBO dalam negeri agar industri farmasi lebih mandiri dan kurang bergantung pada impor.

Baca Juga: Kimia Farma Dorong Inovasi Baru di Bidang Kesehatan

"Ketidakpastian terkait kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat juga dapat memengaruhi rantai pasok BBO. Meskipun kami tidak melakukan perdagangan atau ekspor ke AS, fluktuasi kurs dolar yang dinamis tetap berdampak pada biaya bahan baku obat," ujarnya.

Di sisi lain, Kimia Farma terus meningkatkan produktivitas gerai apotek dengan mengoptimalkan supply chain, memanfaatkan teknologi digital, dan menyediakan layanan bernilai tambah untuk pasien. 

Hal itu bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan obat dan layanan kesehatan yang lebih baik.

"Saat ini Apotek Kimia Farma berfokus pada peningkatan produktivitas gerai apotek melalui optimasi supply chain, penggunaan teknologi digital, dan value added layanan kepada pasien," pungkasnya.

Selanjutnya: Penyaluran Pembiayaan MTF Turun Jadi Rp 4,35 Triliun per Februari 2025

Menarik Dibaca: Resep Nasi Kuning untuk Tumpeng dengan Lauk Sederhana, Inspirasi Lomba Hari Kartini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×