kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kimia Farma Menancapkan Kuku Bisnis di Timor Leste


Selasa, 16 Juli 2013 / 07:20 WIB
Kimia Farma Menancapkan Kuku Bisnis di Timor Leste
ILUSTRASI. Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk merealisasikan salah satu mimpi untuk menancapkan kuku bisnis di kawasan Asia Tenggara. Akhir pekan lalu, perusahaan berkode KAEF ini menandatangani kesepakatan pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan dengan pemerintah Timor Leste.

Penandatangan tersebut dilakukan akhir pekan lalu. "Nilai transaksinya sebesar Rp 110 miliar," ujar Djoko Rusdianto, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma, Senin(15/7). Kimia Farma akan memasok 50% dari total kebutuhan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang telah disepakati setelah penandatanganan dilakukan. Sisanya akan dikirim bertahap hingga akhir tahun ini. Kerjasama ini tampaknya akan berlanjut. BUMN farmasi ini berencana membuka toko di negara yang dulu bernama Timor Timur ini.

Selain Timor Leste, KAEF juga tengah bersiap untuk menjelajahi Vietnam. Dalam ekspansi ini, perusahaan akan menggandeng perusahan lokal untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture). Nantinya, perusahaan patungan ini yang akan membuat jaringan apotek di negeri beribukota Ho Chi Minh.

Untuk membangun satu apotek diperkirakan akan menelan dana investasi sekitar Rp 2,5 miliar sampai Rp 3 miliar. KAEF belum memutuskan terkait banyaknya apotek yang akan dibangun di Vietnam.

Namun, setidaknya perusahaan bisa membuka satu apotek di Vietnam pada akhir tahun ini. Jika berhasil, kaef ingin membuka lima apotek hingga 10 apotek lagi. Sebelum memutuskan berinvestasi, KAEF telah mengkaji potensi pasar di Vietnam.

Berdasarkan hasil kajian itu diketahui, sistem pengelolaan rata-rata apotek di Vietnam masih tradisional. "Masih seperti toko obat dengan jual beli biasa," tutur Djoko. Nah, Kimia Farma berniat mengambangkan apotek modern.

Selain menjual obat-obatan, perusahaan akan menyediakan layanan konsultasi dokter, dan apoteker. Ekspansi ke Timor Leste dan Vietnam ini merupakan rangkaian rencana ekspansi global perusahaan farmasi pelat merah ini.

Kimia Farma juga tengah membidik Myanmar dan Arab Saudi sebagai target ekspansi. Saat ini, pihaknya masih mencari calon mitra yang merupakan perusahaan farmasi lokal. Khusus di Arab Saudi, manajemen KAEF mengincar Makkah dan Madinah sebagai target pasar.

Di Malaysia, upaya KAEF sudah selangkah lebih maju. Kimia Farma telah mendapat mitra bisnis, yaitu Averroes Pharmaceutical Sdn. Bhd. KAEF akan membangun tiga apotek. Ketiga apotek tersebut terletak di wilayah Shah Alam, Bukit Bintang, dan Damansalah.

Satu apotek telah resmi beroperasi sejak awal Juli 2013. Adapun apotek tersebut terletak di Shah Alam, Kuala Lumpur. Kepemilikan saham KAEF di apotek ini sebesar 30%, sedangkan sisanya dikuasai Averroes.

Manajemen Kimia Farma menyiapkan dana sekitar Rp 20 miliar untuk tiga apotek itu. Untuk mendanai ekspansi itu, KAEF akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,3 triliun di kuartal III-2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×