Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
Selain itu, lewat inisiatif terbarunya dalam pengembangan sebanyak 1.580 edge data center di sepanjang area Jawa, Surge semakin memantapkan posisinya sebagai pengelola tunggal dan eksklusif infrastruktur digital secara end-to-end mulai dari data center hingga serat optik di Indonesia.
Sejak melantai di bursa pada akhir tahun 2020 lalu, Surge terus menunjukkan pertumbuhan bisnis yang positif dan menjanjikan. Perseroan juga secara aktif gencar berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung transformasi digital di Indonesia lewat sejumlah inovasi.
Hermansjah menjelaskan ke depan, perseroan sedang dalam tahap pengerjaan teknologi berbasis aplikasi secara bertahap untuk sektor retail, logistik, gaya hidup, kesehatan, layanan publik, media & hiburan (entertainment) dan lain sebagainya.
Baca Juga: Gandeng Telkomsel dan Surge, Kioson (KIOS) luncurkan layanan iklan digital
Pengembangan teknologi berbasis aplikasi ini akan difokuskan untuk dapat mengintegrasikan dua layanan lainnya, yaitu jaringan infrastruktur dan media iklan, untuk memaksimalkan manfaat maupun memberikan nilai tambah.
“Berkaca dari rencana-rencana ekspansi dan pengembangan bisnis yang dilakukan perseroan secara keseluruhan, Surge menargetkan peningkatan laba bersih sebesar 150% pada akhir tahun ini. Kami optimistis bahwa target di tahun 2021 akan tercapai dengan kombinasi revenue yang didapatkan dari penyewaan dark fiber, kerja sama dengan ISP (internet service provider), iklan dari Free WIFI, transaksi digital, dan media periklanan di kereta, stasiun, pasar, serta media periklanan digital,” tutup Hermansjah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News