Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Sementara itu, peralatan sistem dapur menyumbang 3,87% total penjualan atau setara dengan Rp 18,71 miliar, turun sekitar 17,42% dibanding penjualan periode sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 57,17 miliar. Adapun sekitar 0,42% penjualan sisanya berasal dari penjualan segmen peralatan elektronik dan aksesoris yang naik 6,36% menjadi Rp 2,06 miliar.
Baca Juga: Tahun lalu laba Surya Toto Indonesia (TOTO) menyusut lebih dari 50%, ini pemicunya
Direktur PT Surya Toto Indonesia Tbk, Setia Budi Purwadi menjelaskan, penjualan yang turun disebabkan oleh pasar lokal properti yang melesu. Hal ini selanjutnya diperparah oleh kondisi ketidakpastian akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan China serta krisis ekonomi global yang belakang semakin memburuk akibat pandemi virus corona (covid-19). Sejumlah kondisi ini membuat permintaan produk-produk fitting dan sebagainya menjadi lesu, baik di tingkat lokal maupun di pasar ekspor.
Beruntung, TOTO mampu mengimbangi penurunan yang terjadi pada sisi penjualan dengan cara melakukan upaya efisiensi guna menekan beban pengeluaran. Salah satu upaya efisiensi yang dilakukan diantaranya dengan mengurangi persentase jumlah barang reject alias gagal produksi. “Dengan demikian, ada penghematan pemakaian raw material dan bahan pembantu,” kata Setia ketika dihubungi Kontan.co.id pada Selasa (19/5).
Upaya efisiensi yang dilakukan membuahkan hasil. Mengintip laporan keuangan interim kuartal pertama tahun 2020, beban pokok penjualan TOTO mengalami penurunan sekitar 13,48% yoy menjadi Rp 384,57 miliar. Sebelumnya, beban pokok penjualan TOTO tercatat sebesar Rp 444,51 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Penurunan juga dijumpai pada pos beban usaha dan biaya keuangan.Melansir laporan keuangan interim kuartal I 2020,, beban usaha TOTO tercatat mengalami penurunan sekitar 7,54% yoy dari Rp 56,21 miliar di kuartal I 20`9 menjadi Rp 51,97 miliar pada kuartal I 2020.