Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan dan laba PT Haloni Jane Tbk (HALO) kompak melonjak pada kuartal I-2025. Emiten yang bergelut di bisnis sarung tangan medis ini meraup penjualan sebesar Rp 51,11 miliar dalam tiga bulan pertama 2025.
Penjualan HALO meningkat 67,24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan capaian kuartal I-2024, yang kala itu sebesar Rp 30,56 miliar. Lonjakan ini tak lepas dari kenaikan signifikan penjualan ekspor, yang meroket 1.168,70% (yoy) dari Rp 1,31 miliar menjadi Rp 16,62 miliar hingga Maret 2025.
Meski begitu, kontribusi dari penjualan lokal masih dominan yakni sebesar Rp 34,48 miliar atau setara 67,46% dari total penjualan. Penjualan lokal HALO juga mengalami pertumbuhan, dengan kenaikan 17,88% secara tahunan.
Baca Juga: Sinyal Pulih Industri Tekstil, Penjualan Trisula Melesat 16,74% pada Kuartal 1-2025
Berdasarkan pihak yang bertransaksi, penjualan HALO kepada pihak ketiga mencapai Rp 44,42 miliar, sementara kepada pihak berealasi sebesar Rp 6,68 miliar. Masing-masing tumbuh 75,36% dan 27,96% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Sejalan dengan lonjakan penjualan, beban pokok penjualan HALO pun terdongkrak 58,47% (yoy) menjadi Rp 41,33 miliar. Hasil ini membawa HALO mengantongi laba bruto sebesar Rp 9,77 miliar atau melejit 118,56% dari posisi Rp 4,47 miliar pada kuartal I-2024.
Sementara itu, beban umum dan administrasi HALO relatif stabil di level Rp 3,9 miliar. Laba usaha HALO pun terbang 1.011,94% (yoy) dari Rp 528,56 juta menjadi sebesar Rp 5,87 miliar hingga Maret 2025.
Pada periode yang sama, HALO mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 1,25 miliar. Setelah dijumlah dengan beban lainnya dan beban pajak penghasilan, HALO pun membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 5,42 miliar pada kuartal I-2025.
Baca Juga: Tekstil Dibanjiri Impor, Duniatex Belum Mampu Jadi Tolak Ukur Pemulihan
Perolehan laba HALO meroket 1.413,31% dibandingkan laba periode berjalan pada kuartal I-2024, yang kala itu baru menyentuh Rp 358,27 juta. Capaian HALO pada periode awal tahun ini menunjukkan perbaikan dibandingkan kinerja tahun 2024.
Sepanjang tahun lalu, penjualan HALO menyusut 23,58% (yoy) menjadi Rp 176,59 miliar. HALO pun berbalik menanggung kerugian Rp 8,15 miliar pada 2024, berbanding laba Rp 16,99 miliar pada tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Haloni Jane, Taufan Kurniawan menegaskan bahwa HALO akan terus berupaya untuk mencapai operasional yang efisien dengan tetap menjaga produktivitas. Dengan hasil positif yang dicapai pada kuartal I-2025, Taufan pun optimistis HALO bisa memperbaiki kinerja pada tahun ini.
"Penjualan ekspor meningkat signifikan, menunjukkan permintaan sarung tangan lateks di pasar global masih memiliki potensi sangat baik. Kondisi ini meningkatkan optimisme HALO untuk dapat tumbuh lebih kuat pada 2025," kata Taufan dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (7/5).
Di sisi lain, HALO telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat (2/5). Para pemegang saham menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris.
Baca Juga: Perlindungan Industri Tekstil dan Garmen Mendesak di Tengah Sejumlah Tantangan
Sebelumnya, Ester Susiana selaku Direktur Keuangan telah mengajukan pengunduran diri. RUPST pun mengangkat Taufan Kurniawan sebagai Direktur Keuangan yang baru.
Selain itu, RUPST memberhentikan dengan hormat Wilfred Schultz sebagai Komisaris dan mengangkat Jane Joe Laurence yang sebelumnya menjabat sebagai direktur.
Dengan begitu, berikut susunan Manajemen HALO hingga RUPST 2027:
Direktur:
- Direktur Utama: Louis Hans Laurence
- Direktur Keuangan: Taufan Kurniawan
- Direktur: Juliana
Komisaris:
- Komisaris Utama: Imelda Lin
- Komisaris: Jane Joe Laurence
- Komisaris Independen: I Dewa Gde Suthapa.
Selanjutnya: Daya Beli Masyarakat Melemah, Ini Strategi Jasindo Dongkrak Premi Asuransi Perjalanan
Menarik Dibaca: Usia 18 Tahun Sudah Punya Aset 1 Juta Dolar, Simak Strategi Investasi Sulianto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News