kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,66   8,93   1.01%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Lifting LPG Petrogas (Basin) Ltd Meningkat Tahun Ini


Selasa, 26 Desember 2023 / 13:59 WIB
Kinerja Lifting LPG Petrogas (Basin) Ltd Meningkat Tahun Ini


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja lifting LPG Petrogas (Basin) Ltd ngegas tahun ini. Hingga November 2023 lalu, anak usaha RH Petrogas Ltd itu telah merealisasikan 8 kali lifting LPG untuk dikirimkan ke PT Pertamina Patra Niaga sejak awal tahun.

General Manager Petrogas Basin Ltd, Alfian Telaumbanua mengatakan bahwa  Petrogas (Basin) Ltd berencana  kembali melakukan lifting LPG tanggal 28 Desember 2023 mendatang untuk Pertamina.

“Insya Allah tanggal 28 Desember ini kita akan lifting yang ke-9,” ujarnya saat ditemui wartawan di kantor Petrogas (Basin) Ltd yang berlokasi di Wilayah Kerja (WK) Kepala Burung, Sorong-Papua Barat, pekan lalu (22/12).

Baca Juga: PT Pertamina Trans Kontinental Operasikan 46 Armada Kapal Sokong Produksi Hulu Migas

Petrogas (Basin) Ltd merupakan operator di Wilayah Kerja Kepala Burung yang berada di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya dengan total luas wilayah lebih dari 1.000 km² sejak Januari 2016 lalu. Blok migas tersebut menghasilkan lebih dari 4.500 barel minyak per hari (bopd) dan lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).

Saat ini, Petrogas (Basin) Ltd. memiliki dua fasilitas produksi. Pertama, fasilitas produksi Kasim Production Facility untuk fasilitas produksi minyak mentah dari Lapangan Walio, Wakamuk, Cendrawasih, Kasim, dan Jaya. 

Kedua, Arar Gas dan LPG Plant, yang merupakan fasilitas produksi gas dari Lapangan Arar dan Klalin. Produksi gas disuplai ke Perusda Kabupaten Sorong untuk pembangkit tenaga listrik di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong, Papua Barat Daya, dan juga termasuk suplai gas rumah tangga melalui Jaringan Gas Nasional.

Selain itu, ada pula yang diproses menjadi LPG dengan rata-rata produksi harian 25-30 ton per hari. Tiap kali mencapai kurang lebih 1.000 ton, LPG yang dihasilkan dikirim ke Pertamina Patra Niaga.

Lifting LPG Petrogas (Basin) Ltd terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2017 Petrogas (Basin) Ltd merealisasikan 2 kali lifting LPG, 2018 4 kali lifting, 2019 5 kali lifting, 2020 dan 2021 masing-masing 6 kali lifting, 2022 7 kali lifting, dan di 2023 ini ditargetkan 9 kali lifting hingga akhir tahun.

“Jadi itu salah satu usaha untuk mensupport keperluan LPG nasional, karena mayoritas LPG masih diimpor,” tutur Alfian.

Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Shinta Damayanti, mengatakan bahwa Petrogas termasuk sedikit dari perusahaan yang beralih ke gross split dan menaikkan produksinya.

Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi Petrogas yang bisa mempertahankan kinerja produksinya tahun ini, kendati banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari kondisi lapangan hingga infrastruktur.

“Saya apresiasi terhadap teman-teman Petrogas ini dalam menghadapi challenge tersebut, tapi tentunya ditambah dengan harapan yang sangat banyak, karena potensi gas itu letaknya banyaknya di Indonesia Timur, dan itu menjadi fondasi kita ke depan dalam mencapai target kita yang 12 bcfd gas di 2030,” kata Shinta (22/12).

Baca Juga: ESDM dan Petrogas jalin kerja sama bidang SDM

Potensi gas wilayah Papua Maluku (Pamalu)

Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu) merupakan salah kontributor besar dalam produksi gas nasional. Data SKK Migas menunjukkan, ada 16 wilayah kerja (WK) di Pamalu. Keenam belas WK tersebut tersebar di sejumlah provinsi, dengan jumlah 3 provinsi penghasil dan 5 provinsi berpotensi.

Selain Petrogas (Basin) Ltd, beberapa nama-nama operator di wilayah Papua antara lain ada BP Berau Ltd di Papua Barat (fase produksi), Genting Oil Kasuari Pte. Ltd di Papua Barat (POD), Pertamina EP Zona 14 Papua Field di Papua Barat Daya (produksi), Petrogas Island Ltd (produksi) di Papua Barat Daya, MontD’Or Salawati Ltd (produksi) di Papua Barat Daya , dan Sumarama Semai di Papua Barat (eksplorasi).

Sementara itu, operator-operator di Wilayah Kerja Maluku antar alain Inpex Masela Ltd (POD), Citic Seram Energy Ltd (produksi), Kalrez Petroleum Seram Ltd (produksi), Balam Energy Pte Ltd (eksplorasi), Saka Energi (eksplorasi), dan Repsol Aru & WP (eksplorasi).

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi Perwakilan SKK Migas, Galih W. Agusetiawan, mengatakan bahwa kontribusi produksi gas di Pamalu sudah mencapai 20% dari total produksi gas nasional saat ini.

Jumlah tersebut masih berpotensi bertambah dengan adanya proyek-proyek baru. 

“Setelah diresmikan Proyek Train 3 Tangguh 24 November kemarin mudah-mudahan ke depannya menjadi 35% nasional,” kata Galih di Kantor Perwakilan SKK Migas Pamalu, Sorong, Rabu (20/12).

Direktur Energy Shift institute, Putra Adhiguna, mengatakan bahwa kenaikan produksi gas di wilayah timur memang sudah lama diprediksi. Yang perlu diantisipasi oleh pemerintah, kata Putra, adalah memastikan gas tersebut bisa tersedia dengan cukup terjangkau, dengan berhati-hati dalam melakukan kebijakan kendali harga gas.

Sebab, ekspansi infrastruktur gas bisa jadi juga bergantung pada kebijakan tersebut. “Karena bisa jadi sebenarnya demandnya tidak sustainable, hanya tercipta ketika harga gas dipatok dan disokong oleh pemerintah,” terang Putra saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (20/12).

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Cahyono Adi, mengatakan bahwa kebutuhan gas dalam negeri akan terus meningkat.

“Untuk penggunaan dalam negeri, infrastruktur jaringan gas beserta LNG receiving terminalnya terus digenjot, terutama dalam 2 dekade ke depan, terdapat tambahan kebutuhan gas yang digunakan sebagai transisi menuju Net Zero Emisi,” ujar Agus kepada Kontan.co.id, Kamis (21/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×