kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja penjualan apartemen diprediksi masih belum menjulang di tahun ini


Senin, 20 September 2021 / 20:14 WIB
 Kinerja penjualan apartemen diprediksi masih belum menjulang di tahun ini
ILUSTRASI. Apartemen LRT City Sentul.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan apartemen diprediksi masih belum menjulang di tahun ini. Sebaliknya, serapan pasar untuk hunian rumah tapak akan tumbuh lebih pesat. Kendati begitu, tidak berarti apartemen memiliki prospek yang suram.

Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengungkapkan, berdasarkan data per Semester I-2021, tren penjualan properti rumah tapak tetap sehat. Pengembang masih aktif meluncurkan produk-produk baru dan mendapatkan respon yang positif dari pembeli, mengingat dominasi end-user dan preferensi pemilihan rumah tapak sebagai tempat hunian.

Namun untuk sektor apartemen, tingkat permintaan masih terlihat  lemah akibat dampak pandemi. Permintaan di sektor apartemen sebelumnya didominasi oleh investor yang mencari keuntungan dari kenaikan harga dan pasar sewa.

"Akan tetapi, selama beberapa tahun terakhir, tingkat permintaan sudah terlihat melemah dan mencapai titik terendah di tahun 2020 akibat pandemi," ungkap Yunus kepada Kontan.co.id, Senin (20/9).

Penjualan rumah tapak pada semester II-2021 diprediksi masih tetap sehat, melanjutkan tren dari semester sebelumnya. Apalagi insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) masih berlaku hingga akhir tahun.

Baca Juga: Perumnas percepat pembangunan rusun TOD

"Sedangkan penjualan apartemen juga diperkirakan masih akan menghadapi tantangan di semester kedua mengingat para investor masih cenderung untuk melakukan wait and see hingga situasi berangsur membaik," ungkap Yunus.

Terdongkrak kawasan TOD

Kendati begitu, Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida melihat penjualan apartemen masih memiliki prospek yang tak kalah cerah dibandingkan rumah tapak. Ada sejumlah alasan yang melatari optimisme tersebut.

Pertama, insentif properti yang dikucurkan oleh pemerintah, terutama perpanjangan stimulus PPN DTP yang mendongkrak penjualan hunian, baik rumah tapak maupun apartemen. Dalam catatan REI, sejak Maret - 11 September 2021, ada 22.615 unit hunian yang terjual.

Sayangnya, Toto tidak merinci penjualan untuk masing-masing segmen rumah tapak maupun apartemen. Yang pasti, dari jumlah tersebut, yang sudah Berita Acara Serah Terima (BAST) unit baru 3.439 unit. Sedangkan 19.176 unit lainnya masih dalam pelunasan.

"Jadi kan Ditjen Pajak menghitungnya cash based, uang yang masuk. Sedangkan pengembang menghitung, begitu mulai mengangsur, kita anggap terjual. Yang jelas program insentif PPN DTP membuat laku dua-duanya (rumah tapak maupun apartemen)," jelas Toto saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/9).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×