Reporter: Annisa Maulida | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) pada kuartal III 2018 kurang memuaskan. Berdasarkan laporan keuangan Salim Ivomas Pratama yang dirilis Rabu (31/10), perusahaan kelapa sawit ini membukukan penurunan penjualan sebesar 15% menjadi Rp 10,406 miliar pada bulan Januari sampai September 2018 dari Rp 12,233 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan laba bersih Grup SIMP sampai September 2018 turun 86% menjadi Rp 71 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 493 miliar.
Grup SIMP mencatat penurunan penjualan dan laba diakibatkan seiringnya penurunan volume penjualan dan harga jual rata-rata produk sawit (CPO & PK) dan karet. Volume penjualan Crude Palm Oil (CPO) dipengaruhi oleh perbedaan waktu dalam realisasi persediaan CPO.
Volume penjualan untuk CPO sampai September 2018 menurun sebesar 12% menjadi 578 ribu ton dari 654 ribu ton pada periode yang sama 2017.
Volume penjualan untuk Inti Sawit (PK), Palm Kernel Oil (PKO), dan Palm Kernel Expeller (PKE) sampai September 2018 menurun 14% menjadi 137 ribu ton dari 160 ribu ton pada periode sama tahun lalu. Untuk volume penjualan karet turun 19% sebesar 7,4 ribu ton dibandingkan tahun lalu sebesar 9,1 ribu ton.
Pada sembilan bulan tahun 2018, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti Grup SIMP naik 6% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 2.446 ribu ton dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 2.317 ribu ton.
Produksi CPO juga meningkat 6% yoy menjadi 663 ribu ton pada sembilan bulan 2018 dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 626 ribu ton. Pemulihan produksi yang kuat terjadi pada kuartal III tahun 2018 di mana produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 14% dan 20% yoy.
Divisi minyak dan lemak nabati mencatat kenaikan kontribusi penjualan dan berkontribusi positif pada kinerja Grup SIMP di sembilan bulan tahun 2018. Rasio pengungkit neto (net gearing) Grup SIMP pada 30 September sebesar 0,50x dibandingkan 0,43x pada 31 Desember 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News