Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri penerbangan tahun ini diprediksi loyo. Hal tersebut akibat dari dampak penyebaran virus corona secara global, termasuk di Indonesia.
Adanya lockdown atawa karantina wilayah dan pembatasan kedatangan menyebabkan perusahaan maskapai penerbangan terpuruk.
PT Garuda Indonesia (GIAA) pun mengakui hal tersebut. Perusahaan pelat merah ini pun melihat pendapatannya bakal terganggu dengan adanya wabah virus corona ini. Terlebih sejumlah penerbangan sudah dihentikan sementara.
Baca Juga: Begini strategi Garuda Indonesia (GIAA) di tengah tekanan wabah corona
"Lumayan babak belur tapi ya sudahlah, ada penurunan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada kontan.co.id, Senin (6/4).
Irfan pun enggan menyebut secara detail berapa besaran penurunan pendapatannya yang bakal dialami Garuda Indonesia. Namun, perusahaan BUMN ini terus melakukan berbagai upaya demi menahan penurunan pendapatan lebih lanjut.
"Kalau ditanya ada penurunan pendapatan sudah pasti ada, tapi seperti saya selalu bilang, kami di direksi di manajemen selalu berupaya untuk membereskan, mencari cara apa yang bisa kami lakukan ke depan," ujar dia.