Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) menyatakan penurunan penjualan perusahaan di semester I 2019 merupakan konsekuensi logis dari penutupan sejumlah gerai perusahaan.
Pada paruh pertama 2019, pendapatan Trikomsel jatuh 36,67% dari Rp 887,64 miliar menjadi Rp 562,11 miliar. Sementara itu, kerugian membengkak hampir tujuh kali lipat atau sebesar 596,79% menjadi Rp 34,7 miliar dari kerugian periode sebelumnya yang hanya Rp 4,98 miliar.
Baca Juga: Seri iPhone 11 terbaru meluncur, Trikomsel (TRIO) awasi pasar gadget
"Jika dilihat dari sisi operasional, penurunan pendapatan terjadi karena jumlah toko berkurang karena kami menutup beberapa toko dan hanya mempertahankan yang lebih profitable. Sementara dari sisi kerugian, ini masih in line dengan strategi yang telah ditetapkan perusahaan," jelas Mely, Sekretaris TRIO kepada Kontan, Jumat (13/9).
Lebih lanjut, Mely menjelaskan saat ini gerai yang dibawahi oleh Trikomsel Group berjumlah kurang dari 100 gerai. Pada akhir Juni lalu, perusahaan ini masih mengoperasikan 103 toko Okeshop, toko Global Teleshop, dan pusat perbaikan.
Selain itu, pihaknya juga tercatat menjual aset di Equity Tower, sehingga dinilai makin mengurangi saluran pendapatan perseroan pada periode semester I 2019. Mely berkata, walau dalam catatan terlihat refleksi penurunan cukup besar, namun secara operasional, pihaknya mengaku mendapat peningkatan dari efisiensi yang dilakukan.
Kembali pada laporan keuangan perseroan pada semester I 2019, margin laba kotor TRIO pada semester pertama sebesar 7,69%, atau meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,58%.
TRIO juga mampu memangkas beban penjualan sebesar 24,25% menjadi Rp 31,30 miliar, serta beban umum dan administrasi hingga 74,88% menjadi Rp 20,86 miliar.
Baca Juga: Siap Hadapi Krisis, Bank Sistemik Siapkan Strategi