kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kino Indonesia (KINO) optimis lini penjualan minuman bisa bertumbuh 10%


Kamis, 05 Desember 2019 / 20:20 WIB
Kino Indonesia (KINO) optimis lini penjualan minuman bisa bertumbuh 10%
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia. KONTAN/Baihaki/26/11/2015


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun baru 2020 kurang dari sebulan lagi. Tidak lama lagi, pelaku industri akan memasuki periode baru untuk menjalankan kegiatan bisnisnya di tahun depan. 

Dalam hal ini, beberapa pihak menilai telah berlalunya momentum politik berupa pemilihan umum diyakini mampu menggenjot sektor industri manufaktur. Kendati demikian, hal yang serupa diprediksi tidak terjadi di sektor minuman ringan.

Baca Juga: Kino Indonesia (KINO) menebar dividen interim Rp 25 per saham, catat jadwalnya

Direktur Keuangan  PT Kino Indonesia Tbk, Budi Muljono memperkirakan pertumbuhan pasar sektor minuman minuman ringan masih cenderung akan flat di tahun 2020. “industri minuman relatif sudah mature dan persaingan sangat tinggi,” jelas Budi kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).

Oleh karenanya, emiten yang memiliki kode saham KINO ini berencana akan lebih memfokuskan bisnisnya di segmen perawatan tubuh atau personal care

Oleh karenanya, Budi memperkirakan kontribusi segmen perawatan tubuh dalam total penjualan perseroan akan meningkat sebesar 1%-2% dari porsi kontribusi saat ini dalam total penjualan bersih. Sementara itu, segmen minuman diproyeksikan akan sedikit mengalami penurunan dengan jumlah yang sama.

Baca Juga: Produk KINO laris di pasar China, ini komentar Harry Sanusi

Berbeda dengan industri minuman, Budi mengatakan segmen perawatan masih memiliki tingkat penetrasi yang rendah. Dengan demikian, segmen tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan (upside) yang besar. 

Asal tahu saja, saat ini segmen perawatan tubuh dan minuman merupakan dua segmen dengan porsi kontribusi paling besar dalam total penjualan bersih perusahaan. 
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di kuartal III 2019, segmen perawatan tubuh yang menyumbang Rp 1,63 triliun atau setara dengan sekitar 47,02% dari total penjualan di periode tersebut.

Sementara itu, segmen penjualan minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,31 triliun pada periode yang sama. Capaian tersebut menjadikan segmen minuman sebagai segmen dengan porsi kontribusi terbesar kedua dalam total penjualan KINO pada sembilan bulan pertama tahun 2019 yakni sekitar 37,64% dari total penjualan sebesar Rp 3,48 triliun.

Baca Juga: Ini enam produk ekspor RI terlaris di Alibaba 11.11

Meskipun demikian, Budi mengaku optimis segmen penjualan minuman KINO bisa bertumbuh 10% secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini dikarenakan, KINO berencana akan terus bergerak agresif memperbesar pangsa pasar produk-produk minumannya. Sayangnya, Ia enggan membeberkan strategi-strategi yang akan ditempuh secara detail guna mencapai tujuan tersebut.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×