Reporter: Maizal Walfajri, Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adamas Belva Devara akhirnya undur diri sebagai Staf Khusus Presiden. Dia adalah salah satu dari delapan stafsus Jokowi dari generasi milenial yang diharapkan bisa memberi gagasan baru ditengah perkembangan teknologi digital.
Mundurnya Belva karena dihujani banyak kritik lantaran perusahaannya yakni Ruangguru mendapat proyek pelatihan prakerja. Ruangguru menjadi salah satu dari delapan platform yang menyediakan ragam pelatihan bagi pemegang kartu prakerja melalui Skill Academy. Lainnya ada Pintaria by Haruka Edu, Sekolahmu, Kemnaker, Tokopedia, Mau Belajar Apa, Pijar, dan Bukalapak.
Nama Ruangguru sendiri memang melekat dalam diri Belva Devara yang dirintis bersama sohibnya saat mengambil kuliah master di Amerika Serikat yakni Iman Usman. Kedua pendiri ini mengembangkan Ruangguru sebagai tempat pengajar memberikan bimbingan belajar secara digital dengan para siswa. Usaha ini sudah ia rintis sejak 2014.
Baca Juga: Stafsus Presiden Belva Devara mundur, undangan debat terbuka berakhir
Platform layanannya pun mendapat respon positif, baik itu bagi para guru yang bisa memberi layanan belajar tanpa perlu ke lembaga bimbingan belajar. Dan bagi siswa, bisa mendapatkan materi pelajaran cukup dengan berada di rumah. Hal yang sebelumnya jarang terjadi.
Baca Juga: Ini daftar pelatihan kartu prakerja yang disediakan Ruangguru
Tak heran jika gagasan bisnis dari Ruangguru ini menarik perhatian sejumlah modal ventura lokal dan global. Mulai dari East Ventura, lantas Venture Capital milik Grup Lippo, kemudian bantuan teknis dari Global System for Mobile Communications Association (GSMA). Lantas pada Juli 2017, mendapat pendanaan seri B dari UOB Ventures asal Singarapura yang ditaksir sekitar US$ 7 juta – US$ 8 juta.
Baca Juga: Ekonom Indef tantang debat terbuka dengan staf khusus milenial Presiden
Dalam catatan KONTAN, Belva yang menjabat sebagai CEO Ruangguru pernah menyatakan bahwa meski usaha rintisannya menarik minat investor dan berhasil mendapatkan suntikan modal, ia tidak akan melakukan upaya jor-joran modal seperti yang kerap dilakukan start up saat mendapat pendanaan. Seperti yang terjadi pada start up awal yang berkecimpung di bidang e-commerce. “Kami selalu berhemat dan selalu berpikir keras ketika ingin spend dana,” katanya suatu ketika.
Baca Juga: Kegiatan belajar di sekolah ditutup, Ruangguru gratiskan materi
Maklum, meski mendapat pendanaan, sejatinya Ruangguru juga sudah bisa mempunyai penghasilan. Sebab dari biaya kursus yang ada di platform tersebut, sekitar 20% menjadi bagian dari Ruangguru.
Secara perlahan, layanan dan fitur yang ada di Ruangguru pun semakin bertambah. Mulai dari ada ruang belajar, ruang les, ruang leson line, ruang uji dan ruang kelas.
Selain mengembangkan fitur layanan, Ruangguru juga gencar menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak. Mulai dari kalangan pemerintah hingga perusahaan swasta. Misalnya saja dengan Telkomsel untuk bisa menyediakan teknologi teleconference di platform Ruanguru.
Upaya tersebut kembali mengundang perhatian para investor yang kesemsem dengan sepak terjang Ruangguru. Yang terakhir adalah General Atlantic dan GGV Capital dan sejumlah investor lainnya yang mengucurkan pendanaan seri C sebesar US$ 150 juta pada Desember 2019. Transaksi tersebut merupakan salah satu yang terbesar bagi perusahaan digital berbasis pendidikan di Asia Tenggara.
Dana tersebut bakal Ruangguru pakai untuk melanjutkan ekspansi perusahaan ini yang ingin menyediakan layanan pendidikan digital dimana saja, kapan saja. Selain di Indonesia, Ruangguru juga sudah beranjangsana ke Vietnam.
Sejauh ini Belva tidak menyebut total pendanaan yang sudah diraih Ruangguru. Yang jelas, mantan Menteri Kominfo Rudiantara pernah berucap bahwa Ruangguru menjadi salah satu kandidat terkuat sebagai unicorn lokal berikutnya yang punya nilai valuasi sekitar US$ 1 miliar, mengikuti Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak. Saat ditanya kala itu, Belva mengamini saja.
Saat ini, Ruangguru sudah menggaet 15 juta pengguna serta 300.000 mitra guru yang menawarkan lebih dari 100 materi pelajaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News