Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) dalam rangka memperkuat implementasi program Two Countries Twin Park (TCTP) antara Indonesia dan Tiongkok.
Penandatanganan ini menandai langkah strategis dalam mempercepat arus investasi, khususnya dari Tiongkok, dengan menghadirkan ekosistem industri modern yang berdaya saing tinggi. Turut hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, serta Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong.
TCTP merupakan program kerja sama bilateral yang telah dimulai sejak 2021, dengan tujuan menciptakan keseimbangan investasi antara Indonesia dan Tiongkok melalui pembangunan kawasan industri yang terintegrasi.
Dengan MoU ini, KEK Industropolis Batang akan berkolaborasi dengan CSCEC dalam perencanaan, pengembangan, dan pemasaran kawasan, serta mempercepat akuisisi tenant strategis dalam rantai pasok industri global.
Baca Juga: Strategi Samator Gas (AGII) Industri Perluas Pangsa Pasar Melalui Pabrik Baru di KITB
Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga menghadirkan standar industri bertaraf internasional.
“Kami percaya bahwa kemitraan dengan CSCEC akan memberikan dampak signifikan bagi pengembangan KEK Industropolis Batang. Dengan infrastruktur yang lebih baik, ekosistem industri yang matang, serta skema investasi yang menarik, kami optimis kawasan ini akan menjadi destinasi utama bagi investor global,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (25/3).
Investasi yang diproyeksikan dari program ini mencapai Rp60 triliun, dengan pengembangan kawasan seluas 500 hektare. Setiap 1 hektare lahan industri diperkirakan dapat menciptakan 50 hingga 60 lapangan kerja, sehingga secara keseluruhan berpotensi membuka lebih dari 25.000 peluang kerja baru bagi tenaga kerja Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi ekonomi Indonesia menuju negara industri berbasis hilirisasi dan teknologi tinggi.
Baca Juga: Dukung Asta Cita, BRI Teken MoU Dengan Himpunan Kawasan Industri
“TCTP bukan hanya tentang investasi, tetapi juga tentang integrasi rantai pasok, alih teknologi, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar lebih kompetitif di pasar global,” ujar Airlangga.
Dengan adanya TCTP, Indonesia semakin terkoneksi dengan jaringan industri Tiongkok, memungkinkan perusahaan lokal untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. MoU ini menjadi batu loncatan bagi KEK Industropolis Batang dalam mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur dan inovasi di Asia Tenggara.
Selanjutnya: Wall Street Berfluktuasi Selasa (25/3), Setelah Data Kepercayaan Konsumen AS Melemah
Menarik Dibaca: Tes Kesehatan Otak Mudah dengan Aplikasi BrainEye
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News