kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKA beroperasi, impor kertas kraft berkurang


Jumat, 18 Maret 2011 / 06:19 WIB
KKA beroperasi, impor kertas kraft berkurang
ILUSTRASI. Warga menggunakan?bilik disinfektan yang disediakan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (25/3). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDA ACEH. Pasar semen nasional semakin bergairah menyusul maraknya pembangunan infrastruktur belakangan ini. Tingginya tingkat konsumsi semen nasional ini memicu naiknya permintaan kertas kantong semen (sack kraft paper).

Tingginya permintaan kertas kraft ini diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa tahun ke depan, dengan rata-rata laju pertumbuhan 4,6% per tahun. Pada tahun 2012 misalnya, kebutuhan kertas kraft diperkirakan mencapai 120.700 ton.

Di saat permintaan terus meningkat, PT Kertas Kraft Aceh (KKA) akan menghidupkan kembali aktivitas pabriknya yang sempat mati suri sejak 2007. KKA berharap bisa mulai beroperasi kembali pada tahun 2012. Perusahaan pelat merah ini akan memproduksi kertas kraft sebanyak 100.000 ton per tahun.

KKA memiliki kapasitas terpasang 135.000 ton. "Tapi nanti kami akan menjual sebanyak 100.000 dulu," ungkap Abdul Azis Pasza, Direktur Utama PT Kertas Kraft Aceh (KKA), Rabu (16/3).

Menurut Abdul, dengan beroperasinya kembali pabrik KKA di Aceh, maka ketergantungan terhadap impor akan berkurang. Sejak KKA berhenti beroperasi, pasokan kertas kraft nasional sangat bergantung kepada impor.

Abdul Azis menyatakan, sebelum mati suri, pangsa pasar KKA cukup besar di industri kertas kraft nasional. Saat itu KKA mampu memproduksi kertas kraft sebanyak 114.000 ton, sementara kebutuhan kertas kraft nasional saat itu sekitar 100.000 ton setahun.

Bahan baku impor

Menurut Abdul, jika nanti beroperasi kembali, KKA sudah tidak pusing mencari pembeli karena Semen Gresik siap menyerap 65.000 ton kertas kraft yang diproduksi KKA. "Semen Gresik dari dulu sudah menjadi pelanggan terbesar kami," kata Abdul.

Namun untuk bahan baku KKA masih harus mengimpor. Untuk memproduksi 100.000 ton kertas, dibutuhkan bahan baku kayu pinus 200.000 meter kubik per tahun. Dari kebutuhan itu, PT Tusam Hutani Lestari hanya sanggup memasok setengahnya. "Sisanya harus impor atau pakai kertas bekas," ujar Abdul.

Seperti diberitakan KONTAN sebelumnya, pemerintah menunjuk empat BUMN untuk membantu KKA agar beroperasi kembali. Keempat BUMN itu adalah PT Semen Gresik, PT Batubara Bukit Asam (PTBA), Perum Perhutani, dan PT Perusahaan Pengeloa Aset (PPA). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar menjamin, seluruh kebutuhan KKA akan dipenuhi oleh keempat BUMN itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×