Reporter: Abdul Basith | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk melakukan kerja sama tentang Pemanfaatan Jasa Angkutan Udara Nasional dalam Rangka Peningkatan Kinerja Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik.
Sistem logistik dinilai menjadi kunci dalam meningkatkan penjualan produk perikanan. Dukungan jasa logistik akan membuat produk perikanan Indonesia dapat dipasarkan secara efisien, cepat, dengan risiko rendah.
"Dengan adanya sistem logistik ini kita berharap akses pasar terbuka dan harga lebih tinggi, kualitas lebih bagus, nelayan sejahtera," ujar Sekretaris Jenderal KKP Rifky Effendi Hardijanto dalam siaran pers (6/4).
Garuda Indonesia akan mendukung program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) di pulau kecil dan terluar melalui pembangunan sistem logistik ikan nasional. SKPT akan dijadikan sebagai gateway ekspor produk perikanan.
KKP dan Garuda Indonesia berkomitmen untuk membangun sistem logistik yang terintegrasi di Bandara Ngurah Rai, Bali. Pihak Angkasa Pura I telah meminta rekomendasi penyediaan lahan untuk perluasan Bandara Ngurah Rai guna pembangunan warehouse dan coldstorage.
"Angkutan Garuda itu sebagian besar untuk seafood, sementara di Bali kosong," terang Rifky.
Garuda Indonesia pun memastikan kesiapannya dalam kerja sama dengan KKP tersebut. Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala N. Mansury bilang sepanjang tahun 2017, Garuda Indonesia telah mengangkut 38.300 ton produk kelautan.
Jumlah tersebut hampir mencapai 13% dari total pendapatan Garuda Indonesia. Pengangkutan produk perikanan internasional merupakan kontributor terbesar dalam angka tersebut.
"Kita akan mendorong betul-betul agar bisa memberikan manfaat peningkatan pendapatan melalui kargo, warehousing, dan fasilitas lainnya di Denpasar sebagai hub utama kita," jelas Pahala.
Adanya kerja sama ini diharapkan hasil penangkapan ikan di wilayah timur Indonesia dapat terdistribusi dengan efisien. Produk penangkapan ikan di Indonesia timur seperti Langgur, Saumlaki, Ambon, Papua, dan berbagai daerah lainnya selama ini masih belum terangkut dengan sempurna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News