Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pelaku usaha perikanan budidaya tetap berproduksi di tengah pandemi Covid-19. Diperkirakan panen perikanan budidaya ini bisa mencapai 450.000 ton pada April hingga Juni 2020.
Komoditas perikanan budidaya yang dimaksud antara lain ikan air tawar, ikan laut non-udang, dan udang. Proyeksi panen ikan air tawar sebanyak 341.494 ton, budidaya ikan laut non-udang 4.400 ton, dan udang 104.941 ton.
Baca Juga: Edhy Prabowo sebut ada 725.000 ton cold storage tersedia di 6 provinsi
"Itu angka estimasi hasil panen tiga bulan, dari April sampai Juni 2020," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan, Selasa (7/4).
Sementara itu, lokasi panen tersebar di sejumlah wilayah seperti Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kepri, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan hingga Maluku.
Sebagai upaya untuk mendukung perikanan budidaya di tengan Covid-19, Edhy meminta Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mempertimbangkan penundaan kenaikan harga pakan ikan dan udang.
Dia mengatakan adanya dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan saat ini sehingga roda ekonomi tetap berjalan dan pembudidaya tetap sejahtera.
Adanya Covid-19 ini, menurut Edhy, membuat harga udang dan ikan air payau laut hasil budidaya menurun 20% hingga 30%. Hal ini diakibatkan penurunan yang menurun karena banyak restoran yang turun baik di Indonesia maupun dunia. Meski begitu, dia mengatakan, penurunan harga ini hanya sementara.