Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan coldstorage di Pelabuhan Perikanan Untia, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Coldstorage di Untia berkapasitas 30 ton untuk menyimpan dan membekukan hasil tangkapan agar tidak mudah busuk. Hasil tangkapan di Untia nantinya akan diarahkan untuk diekspor ke luar negeri.
Guna mendorong penjualan perikanan, nelayan diminta memanfaatkan teknologi. "Kami mendorong nelayan yang lebih modern dan memanfaatkan teknologi, jadi lebih mandiri, tidak tergantung pihak lain untuk dapat memasarkan tangkapan," ujar Sjarief Widjaja, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap dalam siaran pers, Rabu (18/4).
Sjarief bilang dorongan pemasaran secara mandiri dilakukan untuk menghindari nelayan dari kerugian karena menjual ikan kepada tengkulak. Keberadaan tengkulak juga menciptakan ketergantungan bagi nelayan.
Hal itu juga disebabkan kebutuhan modal nelayan untuk melaut yang dipenuhi dari pinjaman tengkulak. Mengatasi masalah itu, Sjarief meminta nelayan untuk membuat koperasi.
Koperasi juga dianggap memudahkan pemerintah menyalurkan bantuan kapal, alat tangkap, coldstorage, juga asuransi. "Jadi kalau mau melaut tidak usah pinjam ke tengkulak, pinjam ke koperasi, bunganya 4%, padahal KUR 9%, jadi nanti diserahkan hanya melalui koperasi," terang Sjarief.
Pada kegiatan itu Sjarief bersama Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina, menebar benih, yang terdiri dari 2.000 rajungan, 10.000 benih kakap putih, 250 kepiting under size, dan 1.000 mangrove.
Selain penyebaran benih ada pula pembagian alat tangkap ramah lingkungan jenis bubu. Pembagian itu bertujuan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya perikanan di kawasan Sulsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News