kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Klub sepakbola nasional tak melulu andalkan sponsor


Rabu, 27 Februari 2019 / 17:23 WIB
Klub sepakbola nasional tak melulu andalkan sponsor


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepakbola saat ini sudah menjadi industri, sebagai industri tentunya bisnis tersebut harus paralel antara prestasi dan keuntungan bisnis. Berkaca pada klub-klub mapan di Liga Eropa yang sudah masuk ke bursa saham, klub sepakbola domestik pun juga kepincut untuk menggalang dana dari pasar modal.

Yang paling santer adalah PT Bali Bintang Sejahtera yang memiliki klub Bali United, perusahaan ini bahkan menargetkan pada tahun ini juga bisa melantai di Bursa Efek Indonesia. Hal ini guna melakukan ekspansi di pengembangan sepakbola dan bisnis pendukung lainnya, Bali United bahkan mengincar dana tak kurang dari Rp 300 miliar dari pasar modal.

Jason Robert, Sekretaris Perusahaan Bali United menyampaikan sebenarnya tanpa IPO pun pihaknya bisa mengarungi kompetisi hanya saja kapasitas pendanaan terbatas. Paling besar, perusahaan mengandalkan dukungan dari sponsor. Untuk musim kompetisi baru saja, perusahaan menyampaikan ada 30 sponsor yang akan terpajang di jersey utama dan latihan.

“Dana IPO nanti terutama akan kami gunakan untuk investasi ke tim karena harus pertahankan, beli pemain baru dan lainnya. Setelah itu perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti stadion, perlengkapan teknis pemain yang ujung-ujung untuk mengejar prestasi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/2).

Selain pendanaan sponsor, saat ini perusahaan ini juga memiliki pendapatan minor dari bisnis ritel dan kafe miliknya. Saat ini perusahaan memiliki 1 kafe dan 5 official store dan 8 cabang serta reseller untuk menjajakan merchandise miliknya. Namun lebih dari setengah pendapatan perusahaan masih mengandalkan sponsor.

“Kan sponsor kami sekarang cukup penuh jadi kami butuh IPO, tetapi hal lain yang kami jajaki itu dengan bikin kafe, store, jadi sepakbola itu bukan cuma pertandingan saja tetapi juga bisnis dan mendukung industrinya bisa lebih maju,” lanjutnya.

Selain Bali United, Persija Jakarta dan Persib Bandung juga pernah dikabarkan tertarik untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun, kedua klub belum bisa dikonfirmasi mengenai al tersebut. Seperti yang diungkapkan Bali United selain sponsor, pendapatan klub sepakbola didapatkan dari tiket pertandingan, merchandise dan bisnis pendukung lainnya.

“Untuk masalah itu saya tidak tahu menahu, silakan saja tanya ke manajemen bagian marketingnya. Langsung saja ke manajemen,” ujar Ardhi Tjahjoko, Manager Persija Jakarta.

Sayangnya KONTAN tak bisa mendapatkan konfirmasi utuh dari pihak klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Ferry Paulus, CEO Persija Jakarta pun tak merespon pesan singkat dan telepon dari KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×