kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kolaborasi dengan Japex dan Lemigas, Pertamina kembangkan inovasi teknologi bersih


Sabtu, 26 Juni 2021 / 09:11 WIB
Kolaborasi dengan Japex dan Lemigas, Pertamina kembangkan inovasi teknologi bersih
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) menandatangani nota kesepahaman studi pengembangan teknologi untuk menurunkan emisi CO2 dengan Japan Petroleum Exploration Co Ltd (Japex) dan Lemigas pada 18 Juni 2021 lalu. Kolaborasi antara ketiganya akan berfokus pada pengembangan metode carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di lapangan migas Sukowati.

Chief Executive Officer Subholding Pertamina PNRE, Dannif Danusaputro mengatakan, kolaborasi antara Pertamina PNRE, Japex, dan Lemigas akan mendukung komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. “Khususnya bagi subholding PNRE, kerja sama riset dan pengembangan ini menjadi kunci untuk proyek-proyek yang lebih besar ke depan,” ujar Dannif sebagaimana dikutip dari siaran pers.

Dannif menambahkan bahwa Pertamina memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya. Pengembangan teknologi CCUS ini sejatinya juga merupakan bentuk inisiatif Pertamina pada aspek environment, yaitu mendukung upaya pengendalian perubahan iklim dengan menurunkan emisi CO2 sebesar 29% pada tahun 2030, atau 41% dengan bantuan internasional.

Baca Juga: Jaga kinerja di tengah pandemi, Elnusa (ELSA) lakukan sejumlah strategi

Menurut Dannif, energi bersih akan menjadi fokus bisnis Pertamina di masa depan yang bakal mendorong penurunan emisi gas rumah kaca. Bisnis ini dikelola salah satunya melalui subholding Pertamina PNRE. 

Pengelolaannya dilakukan melalui anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan total kapasitas terpasang saat ini sebesar 672 MW.

“Di samping itu, proyek energi baru terbarukan juga dikembangkan oleh subholding Pertamina PNRE, antara lain PLTS Badak 4 MW, O&M PLTBg Kwala Sawit dan Pagar Merbau, PLTBg Sei Mangkei sebesar 2,4 MW, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,3 MW, PLTS RU II Dumai dengan kapasitas 2 MW, PLTS di SPBU Pertamina, dan PLTS Sei Mangkei dengan kapasitas 2 MW yang bertujuan untuk memasok kelistrikan bagi tenant yang berada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei,” imbuh Dannif.

Baca Juga: Pertashop Dexlite pertama di Jawa Tengah resmi beroperasi

Selain nota kesepahaman dengan Japex dan Lemigas, dilakukan pula penandatanganan Joint Study Agreement (JSA) CCUS di lapangan migas Gundih antara subholding Pertamina PNRE dengan beberapa perusahaan Jepang yaitu dengan JAPAN NUS Co Ltd, JGC Corporation, Electric Power Development Co., Ltd., serta Institut Teknologi Bandung (ITB).

Harapan Pertamina, kolaborasi yang dihasilkan dari penandatanganan tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang positif secara signifikan. “Dengan berkolaborasi kami berharap transisi ke arah energi bersih ataupun energi baru terbarukan menjadi lebih cepat, khususnya di Indonesia,” tutup Dannif.

Baca Juga: Buka peluang pencarian hidrokarbon, Pertamina survei eksplorasi migas via udara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×