kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.715   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Kolaborasi YDBA dengan Tokpas antar UMKM binaannya rambah pasar ekspor


Jumat, 09 April 2021 / 07:13 WIB
Kolaborasi YDBA dengan Tokpas antar UMKM binaannya rambah pasar ekspor
ILUSTRASI. Pemilik UD Aneka Loyang, UMKM binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya memberikan pembinaan dalam quality, cost, delivery (QCD), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) juga membantu pemasaran produk UMKM  binaannya melalui kolaborasi bersama stakeholder.

Ketua Pengurus YDBA Sigit P Kumala menuturkan, di masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari setahun ini menuntut pelaku UMKM untuk melakukan transformasi ke ranah digital. Tak hanya itu, pebisnis juga perlu melakukan kolaborasi, inovasi dan diversifikasi dalam mengembangkan usahanya.

Sigit menambahkan seperti yang ditempuh UMKM binaan YDBA yaitu UD Aneka Loyang dari Tarikolot, Bogor, Jawa Barat, yang berkolaborasi dengan merchant online Toko Pasti Puas (Tokpas) dalam pemasaran produknya. UD Aneka Loyang sendiri mengalami kenaikan omzet hingga 200% usai memasuki pasar online yang berkolaborasi bersama Tokpas.

Baca Juga: Masuk pasar online, UMKM kuliner binaan YDBA catat kenaikan omzet dua kali lipat

"Kami mengajari UKM kami bagaimana menampilkan produk yang dipasarkan, dari sisi penampilan, dari sisi informasi maupun cara packaging itu yang kami lakukan terhadap UMKM binaan. Tentunya juga memperbaiki dari sisi kualitas, varian harga kita tawarkan yang disesuaikan dengan segmen konsumen masing-masing," kata Sigit dalam Jelajah Virtual UKM binaan YDBA pada Kamis (8/4).

Adapun bersama Tokpas YDBA telah berkerjasama sejak 2020 dalam memasarkan produk UKM binaannya secara online. Melalui Tokpas, UD Aneka Loyang milik Nuryaman bahkan sudah dapat menembus pasar ekspor ke Singapura, Filipina dan Malaysia.

Sejak Juli 2020 hingga Maret 2021 UD Aneka Loyang telah memasok 9.180 unit loyang ke Toko Pasti Puas. Saban Minggu Nuryaman mampu memproduksi 1.000-1.500 loyang kue. Dulunya Nuryaman hanya memasarkan produk loyang buatannya ke Pasar Citereup, Kabupaten Bogor.

"Omzet dulu dalam sebulan kita Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Tapi sejak gabung sama Toko Pasti Puas dalam dua minggu saja omzet sampai Rp 16 juta," ungkap Pria yang akrab disapa Maman tersebut.

Owner Toko Pasti Puas Tania Seena Cahyono menceritakan sejak Januari 2021 pihaknya mengikuti program ekspor UMKM yang dilakukan salah satu marketplace di Indonesia. Produk UD Aneka Jaya sendiri paling banyak diminati oleh pasar Filipina terutama untuk jenis loyang hati.

"Mendekati Valentine tidak menyangka ternyata di luar negeri seperti di Filipina semua orang mencari loyang hati. Loyang hati dari Pak Haji Maman mendapatkan kepercayaan, karena review-review yang selama ini sudah di terjaga baik sehingga mendapatkan kepercayaan dari pasar Filipina. Akhir-akhir ini loyang chiffon juga mendapatkan respon yang sangat baik di pasar di Singapura lalu juga di pasar Malaysia," tutur Tania.

Selain membantu pemasaran produk UD Aneka Loyang, Tokpas juga memberi masukan kepada UMKM untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.

Serta menjaga ketepatan delivery produk guna menjaga kepercayaan konsumen di pasar online. Total ada 30 jenis loyang kue UD Aneka Loyang yang dipasarkan Tokpas baik ke pasar domestik maupun mancanegara.

Baca Juga: PT AHM dan Dharma Group gandeng YDBA berikan pembinaan UMKM manufaktur

Guna memperluas pasar produk UKM binaannya, YDBA menggandeng beberapa stakeholder lainnya selain Tokpas. Sigit memberi contoh saat ini pihaknya tengah menjalankan project dengan para petani jahe merah di Banten bersama Kalbe Group.

"Kami menggandeng Kalbe Group dalam hal ini PT Bintang Toedjoe untuk menjadi offtaker atau ayah angkat. Kemudian dari produk-produk manufaktur kita bekerjasama dengan Astra Group terutama memenuhi permintaan dari beberapa APM untuk mensuplai kebutuhan pabrikan, dan menggandeng PT Sarandi Karya Nugraha bekerja sama dengan UMKM sektor manufaktur untuk mensuplai alat-alat kesehatan," ungkap Sigit.

Hingga saat ini YDBA terus membuka peluang sebesar-besarnya kepada stakeholder lain untuk menjadi off taker dari produk UMKM binaannya. "Kami sangat terbuka dan akan mempertemukan dengan UMKM setempat sesuai dengan bisnisnya," ujar Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×