kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Kominfo Ajak Masyarakat Tak Buka Akun Penyebar Hoaks di Media Sosial


Sabtu, 09 Desember 2023 / 20:07 WIB
Kominfo Ajak Masyarakat Tak Buka Akun Penyebar Hoaks di Media Sosial
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan meminta, masyarakat untuk tidak membuka konten penyebar hoaks di media sosial.

Terutama aplikasi interaksi di ruang tertutup seperti percakapan berbasis kelompok atau medium serupa lainnya yang menjadi kekhawatiran.

Ditegaskan Semuel, pemerintah telah menanggapi isu ini dengan menyerukan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Baca Juga: Antisipasi Hoaks Jelang Pemilu 2024, Literasi Digital Jadi Solusi

Dia juga menyatakan bahwa penyebaran hoaks semakin marak, dan salah satu langkah untuk meredamnya adalah dengan tidak membuka akun-akun yang dikenal sebagai penyebar konten hoaks di media sosial.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan platform digital terkait pengawasan penyebaran hoaks di ruang digital. Jika ada konten yang terbukti berisi informasi hoaks maka kami akan meminta platform untuk men-takedown dan bahkan menutup akunnya," ujarnya, Sabtu (9/12/2023).

Seperti salah satu situs yang tengah menjadi sorotan terkait gerakan boikot yaitu Bdnaash.com bahwa baru-baru ini mendapatkan peringkat kepercayaan yang rendah menurut evaluasi dari situs https://check.getsafeonline.org/.

Getsafeonline.org adalah sebuah platform mampu mengevaluasi legitimasi situs web dan domain untuk memberikan informasi kepada pengguna mengenai keamanan dalam berinternet.

Baca Juga: Digital Alliance Resmi Diluncurkan: Komunitas untuk Perkuat Ekosistem&Talenta Digital

Menurut Getsafeonline.org, Bdnaash.com diberikan peringkat Dubious (meragukan) dan catatan Low Trust Score (tingkat kepercayaan rendah).

Peringkat ini menunjukkan bahwa situs tersebut memiliki tingkat risiko yang tinggi dan dianggap tidak aman untuk dikunjungi.

Hal ini dapat membahayakan pengguna yang mengakses situs tersebut, terutama mengingat nama domain Bdnaash.com baru terdaftar pada 11 November 2023.

Menurut Semuel situs ini masih sangat baru dan belum memiliki reputasi yang teruji.

Semuel menambahkan salah satu hoaks yang paling bahaya adalah yang mempertentangkan isu-isu sensitif seperti agama atau SARA.

Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa keamanan suatu situs sebelum mengaksesnya dan waspada terhadap informasi yang bersifat meragukan.

Baca Juga: KPU Ubah Format Debat Capres dan Cawapres, Debat Cawapres Ditiadakan?

Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penyebaran hoaks dan bahaya di dunia digital.

"Perlu pemantauan yang cermat dan tindakan tegas pada penyebaran hoaks seperti itu. Jadi kalau menemui hoaks itu kita tabayun, cek dan ricek, dan jangan menyebarkan. Kita hukum penyebar hoaks itu dengan tidak mem-follow, tidak menyebarkan, dan tidak membuka konten-konten yang mereka sebarkan," tutupnya.

Seperti diketahui , sudah banyak perusahaan kena fitnah karena informasi hoaks dan bahkan dituduh perusahaan yang berafiliasi dengan Israel. Padahal, sepenuhnya perusahaan-perusahan yang beroperasi di Indonesia tersebut beroperasi dan menyerap jutaan tenaga kerja di tanah air, sebut saja Nestle, Unilever Indonesia, L’oreal dan jaringan makanan cepat saji McDonald’s serta Pizza Hut, sepenuhnya perusahaan Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kominfo Imbau Masyarakat Waspadai Konten Berbasis Kelompok di Media Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×