kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.865   70,00   0,44%
  • IDX 7.214   -32,02   -0,44%
  • KOMPAS100 1.105   -5,20   -0,47%
  • LQ45 875   -4,43   -0,50%
  • ISSI 221   -1,52   -0,68%
  • IDX30 448   -3,43   -0,76%
  • IDXHIDIV20 539   -6,64   -1,22%
  • IDX80 127   -0,66   -0,52%
  • IDXV30 132   -4,16   -3,05%
  • IDXQ30 149   -1,45   -0,97%

Kominfo sebut Indonesia saat ini butuh eksosistem IoT


Rabu, 28 Agustus 2019 / 10:45 WIB
Kominfo sebut Indonesia saat ini butuh eksosistem IoT
ILUSTRASI. Menkominfo Resmikan XL IoT Laboratorium X-Camp


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pembangunan infrastruktur termasuk telekomunikasi di Indonesia saat ini sudah berkembang dan menjangkau hampir seluruh wilayah. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi (Kominfo) menyebut saat ini masalah konektivitas sudah bukan menjadi persoalan untuk tumbuh kembangnya industri ICT.

Ismail, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika menjelaskan bahwa perkembangan internet of things (IoT) di Indonesia ditopang tiga faktor yakni sensor, konektivitas dan ekosistem. Saat ini, pemerintah tengah menunggu pelaku IoT membangun ekosistem untuk berkembang.

Baca Juga: Telkomsel mengimplementasikan IoT ke armada Blue Bird

"Tidak ada isu soal konektivitas apalagi sejak Palapa Ring selesai, seluruh kota kabupaten telah terkoneksi dengan fiber optik," ujarnya di Jakarta, Rabu (29/8)

Ia menyebut solusi IoT bisa memberikan dua manfaat bagi bisnis yakni cost eficiency dan great revenue. Oleh karena itu, ekosistem harus dibangun untuk menopang pertumbuhan semua sektor dan pemerintah siap untuk memberikan dukungan yang diperlukan.

"Kami punya komitmen kuat untuk standarisasi frekuensi untuk playground IoT saja, untuk kreatifitas berikutnya kami tunggu solusi dan inovasi dari teman-teman," lanjutnya.

Saat ini merupakan waktu yang paling tepat untuk datang dan berinvestasi di sektor tersebut. Dengan pembangunan banyak infrastruktur baru yang butuh enggagement teknologi yang menopang pelayanan seperti di bandara, pelabuhan dan stasiun kereta api.

Baca Juga: Dukung transformasi Telkom, Mitratel mengembangkan bisnis IoT

"Kalian bisa datang ke bandara dan bertanya ke Angkasa Pura apa yang bisa dihandling, mulai dari kedatangan penumpang sampai keluar itu semuanya bisa diterapkan disana, seperti handling bagasi dan lainya itu bisa dengan solusi IoT," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×