Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tren perlambatan pasar properti khususnya di Jakarta masih berlanjut pada kuartal I-2014. Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat seluruh sektor properti mengalami penurunan penyerapan, kecuali sektor kondominium.
Lihat saja, di sektor perkantoran, penyerapan di central business district (CBD) merosot dari 24.000 meter persegi (m2) pada kuartal sebelumnya menjadi 16.000 m2. Kondisi di non CBD setali tiga uang. Penyerapannya menyusut dari 22.500 m2 menjadi 19.500 m2.
Sementara itu di sektor ritel, sepinya ekspansi peritel di awal tahun ini membuat penyerapan ruang ritel turun signifikan. Tercatat hanya 3.600 m2 yang terserap oleh pasar.
Namun di sisi lain, penyerapan kondominium tetap tumbuh signifikan, yaitu sebesar 50% di atas kuartal sebelumnya menjadi 3.350 unit. Meningkatnya penyerapan di tengah kondisi pasar yang melemah seperti belakangan ini tidak luput dari maraknya proyek baru yang diluncurkan oleh pengembang.
Mengutip riset JLL, sebanyak 4.100 unit kondominium yang berasal dari tujuh proyek anyar dirilis selama tiga bulan pertama 2014. Sebanyak 90% di antaranya menyasar segmen menengah dan hanya 10% sisanya yang membidik segmen menengah atas.
"Pengembang berani meluncurkan proyek baru di tengah kondisi pasar yang lesu karena ingin memanfaatkan momen sebelum pemilihan umum (pemilu)," jelas Head of Research JLL Anton Sitorus di Jakarta, Rabu (23/4).
Secara umum, lanjut Anton, pelaku pasar baik pengembang maupun investor sejatinya masih optimistis. "Setelah booming properti dua atau tiga tahun lalu, mereka sedang menunggu gelombang berikutnya," terang Anton.
Menurut proyeksi JLL, pasar akan kembali bergerak naik setelah pemilu berakhir. Hal itu tercermin dari banyaknya pengembang yang bersiap meluncurkan proyek anyar dalam waktu dekat ini.
PT Buana Pacifik International (BPI) termasuk pengembang yang percaya diri meluncurkan proyek baru di kala pasar meredup. Proyeknya, Gayanti City yang terletak di Jalan Gatot Subroto Jakarta Selatan bahkan sudah laku 58% pada tahap prapenjualan.
BPI akan memasarkan sisa unit yang ada di kondominium kelas menengah atas itu secara bertahap. Hal itu dilakukan sebagai strategi untuk mengantisipasi perlambatan permintaan selama tahun 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News