kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kongsi bisnis andalan Wika Realty


Jumat, 20 Oktober 2017 / 12:51 WIB
Kongsi bisnis andalan Wika Realty


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wika Realty akan berkolaborasi dengan Kompas Gramedia mengembangkan proyek apartemen di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Nilai investasi proyek tersebut berkisar Rp 400 miliar.

Kedua korporasi tersebut akan melakukan joint operasional mengembangkan dua tower apartemen di lahan seluas 6.000 meter persegi (m²) milik Kompas Gramedia Grup, yang masih terafiliasi dengan Harian KONTAN ini. Total apartemen yang akan dibangun mencapai 500 unit.

Agung Saladin, Direktur Utama Wika Realty bilang, perjanjian kerjasama dengan Kompas Gramedia akan diteken akhir bulan ini dan peluncuran pada awal November 2017 mendatang.

"Perizinan sudah beres, hanya saja untuk perjanjian dengan Kompas Gramedia masih dalam proses karena ada beberapa lagi yang harus dilengkapi." tandas Agung pada Kontan.co.id, Kamis (19/10).

Rencananya proyek tersebut akan mengusung nama Tamansari Swarna dan menyasar segmen menengah. Wika Realty tertarik mengembangkan apartemen itu lantaran kebutuhan hunian di kawasan tersebut masih sangat tinggi sejalan dengan meningkatnya jumlah kebutuhan perkantoran.

Maklum, di koridor jalan DI Panjaitan berjejer perkantoran. Mulai dari Waskita Karya, Wijaya Karya, Perumanas, Pelni dan Brantas Abipraya.

Sedangkan harga rumah tapak di sekitar wilayah tersebut sudah mahal. Sehingga Wika Realty dan Kompas Gramedia mengembangkan proyek yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat.

Agung menambahkan, kebanyakan unit yang akan ditawarkan dalam proyek tersebut adalah tipe satu kamar dengan luas sekitar 34 m²- 45 m². Adapun harganya harga awal Rp 18 juta–Rp 20 juta per m atau sekitar Rp 600 jutaan per kamar. "Terkait pembangunan, kami menargetkan dimulai pada pertengahan tahun 2018," ujar Agung.

Kerjasama operasi bukan hal yang baru bagi Wika Realty. Hampir 60% proyek yang digarap oleh anak Wijaya Karya ini merupakan joint operasional.

Menurut dia, kerjasama operasi dilakukan, karena saat ini sudah tidak mudah mendapatkan lahan terutama untuk wilayah yang cukup strategis.

Pemilik lahan enggan melepaskan lahan mereka begitu saja karena masih mengharapkan potensi keuntungan lebih tinggi lagi. "Itu sebabnya kerjasama operasi itu banyak kami lakukan," kata Agung.

Wika Realty juga akan melakukan joint operasi mengembangkan dua tower apartemen sebanyak 300 unit di Permata Hijau di lahan seluas 4.700 m² dengan investasi sekitar Rp 400 miliar. Namun, proyek ini baru akan diluncurkan pada awal tahun depan.

Di samping proyek join operasi, Wika Realty juga akan mengembangkan proyek patungan di Cakung, Jakarta Timur seluas 36 hektare (ha). Perusahaan bekerjasama dengan satu perusahaan pemilik lahan membentuk perusahaan joint venture yang bernama PT Wijaya Karunia Realtindo dengan porsi masing-masing sebesar 50%.

Saat ini proyek ini masih dalam proses perizinan sehingga baru akan dikembangkan secara bertahap mulai tahun depan. Pengembangan proyek tersebut ditaksir akan memakan waktu 20 tahun. Agung mengatakan nilai kapitalisasi proyek 36 ha ini akan mencapai Rp 25 triliun.

Rencananya, proyek akan dikembangkan akan menyasar segmen menengah bawah dan mendukung program Gubernur DKI. Untuk mendapatkan dana, Wika Realty juga akan melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) 30%–40% dengan target perolehan dana sekitar Rp 3,5 triliun sampai Rp 5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×