kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KONI mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 95,6 miliar di tahun 2020


Kamis, 29 April 2021 / 14:20 WIB
KONI mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 95,6 miliar di tahun 2020
ILUSTRASI. Produk yang didistribusikan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk ; mesin cetak printer foto, kertas foto, tinta printer fotografi


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) membukukan total penjualan bersih mencapai Rp 95,68 miliar. 

Rudy Lauw, Direktur KONI menjelaskan total pendapatan perusahaan tersebut merosot hingga 28,4% di sepanjang tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. “Pendapatan bersih tahun ini masih menurun dibandingkan tahun 2019 yang mencapai lebih dari Rp 133 miliar,” kata Rudy saat paparan Public Expose secara virtual, Kamis (29/4). 

Ia mengatakan, kemerosotan pendapatan di tahun 2020 disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 yang terjadi pada Maret 2020, dimana sepanjang itu telah memberikan dampak negatif terhadap kinerja perusahaan. “Selama masa PSBB penjualan KONI anjlok ke level terendah hanya sisa 20% sampai 25% di April dan Mei 2020,” tambahnya. 

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Perdana Bangun Pusaka (KONI) pesimistis kinerja tumbuh di 2021

Hal ini tentu berimbas pada penjualan KONI yang terus merosot. Sehingga pendapatan juga terus tergerus. Adapun ia juga mengatakan, ada beberapa penjualan yang mencatatkan penjualan yang paling merosot yakni produk dye sub printer dan media cetak hal ini lantaran adanya pembatasan sejumlah peserta pada acara pernikahan. 

Selain itu, KONI juga mencatat hingga Desember 2020, laba kotor tercatat menurun 27,22% menjadi Rp 26 miliar dari tahun 2019 yang sekitar Rp 28,51 miliar. Sementara, laba rugi usaha tercatat sekitar Rp 1,11 miliar di tahun 2020. 

 

Adapun, total utang KONI kepada bank tercatat sekitar Rp 32,6 miliar di sepanjang tahun 2020. Sehingga melalui aksi korporasi dari hasil penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp 48,5 miliar bertujuan untuk melunasi sebagian utang Bank luar negeri. 

Selanjutnya: Low Tuck Kwong kembali membeli saham Bayan Resources (BYAN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×