kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsep Cloud Kitchen Dorong Layanan Pemesanan Makanan Daring Kian Diminati


Selasa, 24 Mei 2022 / 10:33 WIB
Konsep Cloud Kitchen Dorong Layanan Pemesanan Makanan Daring Kian Diminati
ILUSTRASI. Warung makan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan pemesanan makanan secara daring masih terus diminati oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah Jakarta. Hanya dengan membuka aplikasi dalam ponsel pintar dan mengisi saldo, kita bisa menyantap makanan favorit.

Google, Temasek, dan Bain Company memprediksikan bahwa pada 2025, Gross Merchandise Value (GMV) jasa pesan-antar makanan dan transportasi daring di Indonesia akan menyentuh angka US$ 16 miliar atau setara dengan Rp 225,6 triliun.

Besarnya pengguna jasa pesan-antar makanan secara daring tidak terpisahkan dari pandemi Covid-19 yang sudah merebak sejak 2020 lalu. Ditambah lagi dengan ada kehadiran konsep cloud kitchen.

“Saat ini terdapat 70 cabang dapur kolektif dengan 500 lebih bilik dapur yang beroperasi di Jakarta,” tulis Savills dalam risetnya bulan Maret 2022 seperti dikutip, Selasa (24/5).

Sebagai salah satu pebisnis kuliner di Indonesia, Lakuliner memanfaatkan tingginya pengguna jasa pesan-antar makanan dan positifnya tren cloud kitchen dengan senantiasa melakukan ekspansi cabang di berbagai titik.

Baca Juga: Google Proyeksikan Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2025 Capai US$ 140 Miliar

Lakuliner juga mengajak masyarakat luas untuk bekerja sama sebagai mitra, yakni dengan menyulap spot terabaikan di rumah menjadi ladang bisnis. Bersama Lakuliner, para ibu dan bapak rumah tangga bisa berjualan makanan dari kediamannya masing-masing.

Para pemilik bisnis kuliner akan mendapatkan kemudahan dalam menjalankan aktivitas operasional. Mereka hanya perlu mengirimkan pre-cooked meals (makanan yang sudah setengah jadi) ke jaringan dapur Lakuliner. Selebihnya, makanan akan diurus oleh Lakuliner dan para mitra dapur rumahan.

Tidak hanya itu, melalui model bisnisnya, Lakuliner hendak merangkul para pelaku UMKM di ranah kuliner untuk berkolaborasi dan maju bersama-sama. Kolaborasi yang ditawarkan adalah sistem bagi hasil antara mitra pengusaha kuliner dengan pemilik dapur rumah. Dengan demikian, para UMKM kuliner bisa berekspansi dengan biaya yang murah dan operasional yang taktis.

“Lakuliner bersama dengan mitra bisnis kuliner akan terus berekspansi hingga 100 cabang di Jabodetabek dengan menggunakan ruang/tempat kosong di rumah penduduk yang saat ini banyak masih belum dimaksimalkan.” kata Rinaldi Dharma Utama selaku CEO Lakuliner dalam keterangannya.

Dalam menjaga mutu dan kualitas makanan, Lakuliner selalu melakukan pengecekan atau audit yang ketat, mulai dari standardisasi kebersihan, pengontrolan hama, hingga menanggapi dan menyelesaikan keluhan dari pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×