Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Aplikasi yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari secara online mampu menarik perhatian konsumen.
MasterCard melaporkan, kini teknologi telah menyentuh setiap transaksi di sektor ritel baik bagi konsumen ataupun pebisnis ritel, meskipun sebagian pembeli memutuskan melakukan pembelian barang dengan cara datang ke gerai ritel.
Eric Schneider, Region Head Asia Pasifik MasterCard Advisors, mengatakan, secara global hampir 80% konsumen mengklaim melakukan belanja kebutuhan sehari-hari menggunakan aplikasi di smartphone.
"Ke depan, para pelaku bisnis ritel juga harus lebih cerdas untuk memahami dan menggunakan teknologi agar dapat meningkatkan belanja secara online," jelasnya, dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (17/11).
MasterCard melaporan, 80% dari para konsumen menggunakan teknologi saat berbelanja dengan memanfaatkan aplikasi smartphone untuk memeriksa harga, layanan click and collect untuk berbelanja secara online dan mengambil barang yang dibeli tersebut di toko, serta teknologi yang disediakan di dalam toko untuk meriset atau memesan suatu produk.
Berdasarkan negara, di China hampir 95% dari seluruh konsumen menggunakan teknologi saat proses berbelanja dan 94% telah menggunakan alat berbelanja berbasis ritel seperti notifikasi otomatis dan pembayaran secara mobile.
Sedangkan di Australia lebih dari 50% konsumen melakukan riset secara online dibandingkan dengan dua tahun lalu, di atas rata-rata global sebesar 62%.
Bagaimana dengan konsumen konservatif? Mastercard mencatat, ada sebagian konsumen tetap memilih belanja secara konservatif yakni datang ke gerai toko.
Alasannya, karena mereka senang datang ke toko untuk memilih barang dan berinteraksi sosial.
Di Jepang misalnya, lebih dari 2/3 pembelanja asal Jepang menghargai saran yang mereka dapatkan dari pramuniaga di dalam toko dan juga pengalaman interaksi selama proses pembelian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News