Sumber: TribunNews.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mencatat konsumsi alkohol terbanyak ada di Bali sebesar 50%, kedangkan konsumsi terbesar kedua ada di Jakarta sebanyak 40%.
"Bali banyak turis asing, kalau di Jakarta tempat hiburan besar ya," ujar Ketua Asita Asnawi Bahar dalam diskusi Rabu malam (10/6).
Asnawi menyebutkan 10% konsumsi alkohol lainnya tersebar di daerah wisata Indonesia bagian Timur. Dia mencontohkan, salah satunya adalah daerah Lombok yang saat ini sedang digemari turis.
"10 persen tersebar dan di daerah-daerah tu kecil, seperti di NTB atau yang saya sebutkan tadi seperti di Gilitrawangan, dan Giliair," ungkap Asnawi.
Menurut Asnawi pelarangan penjualan minuman beralkohol di minimarket sangat mempengaruhi industri pariwisata. Karena para turis asing selalu mencari minuman beralkohol.
"Sebagai organisasi turis asing, tentu saja ada segmentasi yang membutuhkan alkohol," ungkap Asnawi.
Asnawi menambahkan peraturan menteri perdagangan no.6 tahun 2015, pelaksanaannya belum baik. Hal yang dibutuhkan pelaku industri bukan pelarangan melainkan pengawasan disiplin dari pemerintah memantau konsumen anak dibawah umur dan turis asing.
"Asal diawasi dengan baik tidak ada masalah ya," papar Asnawi. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News