kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Konsumsi BBM Bersubsidi Saat Ini Masih Kencang


Kamis, 25 Agustus 2022 / 21:57 WIB
Konsumsi BBM Bersubsidi Saat Ini Masih Kencang
ILUSTRASI. Konsumsi BBM Bersubsidi Saat Ini Masih Kencang. KONTAN/Fransiskus SImbolon/01/03/2016


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan tidak mampu mencukupi kebutuhan konsumsi sampai akhir tahun 2022. Data Pertamina mencatat, realisasi penyaluran penyaluran Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kiloliter (kl) sepanjang Januari-Juli 2022.

Sementara itu, kuota penyaluran Pertalite saat ini ditetapkan sebesar 23 juta kiloliter. Artinya, menurut hitungan kasar, sisa plafon kuota penyaluran Pertalite di 5 bulan terakhir tahun 2022 tinggal tersisa sekitar 6,2 juta kl.

Sama seperti Pertalite, realisasi penyaluran solar bersubsidi juga sudah semakin mendekati kuota yang telah ditetapkan. Hingga akhir Juli lalu, realisasi penyaluran solar bersubsidi sudah mencapai 9,9 juta kiloliter, kurang sekitar 5 juta kiloliter lagi sampai menyamai kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 14,9 juta kiloliter.

Baca Juga: Jika Harga BBM Subsidi Naik, Asperindo Himbau Anggota Naikkan Tarif Maksimal 10%

Di sisi lain, konsumsi BBM bersubsidi saat ini masih kencang. Pertalite misalnya, menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengungkapkan, saat  ini konsumsi Pertalite per bulan bisa mencapai sekitar 2,5 juta kiloliter. Walhasil, konsumsi Pertalite hingga akhir tahun 2022 bisa saja melampaui kuota yang telah ditetapkan.

“Kalau dengan kondisi seperti ini, penyaluran seperti biasa, maka Pertalite bisa sampai 29 juta kl, dan solar (bersubsidi) bisa sampai 17 juta kl,” tutur Irto saat dihubungi Kontan.co.id (25/8).

Saat tulisan ini dibuat, pemerintah masih mengkaji opsi penambahan kuota BBM bersubsidi. Dalam Rapat Kerja (Raker ) dengan  Komisi VII DPR RI Rabu (24/8) lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengaku tengah membahas usulan penambahan kuota BBM bersubsidi sembari melakukan kalkulasi.

“Penambahan kuota sudah kami usulkan tetapi juga sedang dikalkulasikan, apakah dalam semester 2 ini kita bisa melakukan program-program tepat sasaran, sehingga kuota ini tidak melebihi apa yang menjadi plafon anggarannya pemerintah,” ujar Arifin dalam Raker (24/8).

Baca Juga: Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi Bisa Mempengaruhi Tren Inflasi

Niatan Kementerian ESDM untuk menambah kuota BBM bersubsidi bersambut di Komisi VII. Komisi VII DPR RI bahkan mendesak Menteri ESDM untuk segera merealisasikan penambahan kuota penyaluran BBM subsidi sesuai hasil kesepakatan Raker sebelumnya pada 14 April 2022 lalu.

“Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM RI untuk segera merealisasikan kenaikan kuota BBM bersubsidi sesuai hasil kesepakatan Rapat Kerja dengan Menteri ESDM pada tanggal 14 April 2022 yaitu Kuota Pertalite dinaikkan menjadi 29 juta KL dan Solar menjadi 17,39 KL, disesuaikan dengan ruang fiskal APBN TA 2022,” demikian ucap Pimpinan Raker 24 Agustus 2022, yakni Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno, saat membacakan poin kelima kesimpulan rapat (24/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×