kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi listrik tumbuh 4,44% yoy di Januari-Juli 2021


Rabu, 08 September 2021 / 21:41 WIB
Konsumsi listrik tumbuh 4,44% yoy di Januari-Juli 2021
ILUSTRASI. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Mataram-Incomer, Nusa Tenggara Barat.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) mencatat adanya kenaikan konsumsi listrik pada tujuh bulan pertama tahun ini. Pada sepanjang Januari-Juli 2021 lalu, konsumsi listrik mencapai 146 (Terra Watt hour) TWh, naik  4,44% dari periode yang sama tahun lalu. 

Peningkatan konsumsi listrik juga terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali. Tercatat, beban puncak kelistrikan telah berada di atas 27 ribu megawatt (MW) pada semester I 2021. Beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW. Sebelumnya, beban puncak kelistrikan Jawa Bali hanya berada di angka 26 ribu MW pada 2020.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan, indikasi pemulihan ekonomi pasca puncak pandemi terlihat di beberapa sektor. Pada  sektor industri misalnya,  konsumsi listrik mengalami pertumbuhan 9,93%. Hal ini menurut Bob mengindikasikan bahwa sektor industri di Indonesia sudah mulai bangkit kembali.

Di sisi lain, sektor rumah tangga juga mengalami pertumbuhan sebesar 3,34%. “Ini tentu menandakan Indonesia sudah mulai bangkit dari pandemi Covid-19, dan ekonomi sudah mulai berjalan,” kata Bob dalam keterangan tertulis.

Berdasarkan data PLN, pertumbuhan konsumsi listrik sektor industri tertinggi dijumpai pada  industri besi dan baja yang tumbuh sebesar 21%, diikuti oleh otomotif sebesar 19,5%,  tekstil  6,9%, plastik 5%, dan makanan & minuman 3,7%.

Baca Juga: PLN pasok listrik 993 MVA untuk pusat data nasional di GIIC, Cikarang, Jawa Barat

“Untuk sektor bisnis hingga Juli, memang belum terlalu tumbuh signifikan. Meski begitu, sektor bisnis seperti mall, pusat perbelanjaan hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik,” tambah Bob.

Untuk meningkatkan penjualan listrik, PLN akan fokus pada strategi mendorong permintaan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. Strategi intensifikasi dilakukan melalui bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan. 

Salah satu contohnya ialah promo tambah daya Super Merdeka Listrik. yaitu pemberian harga spesial sebesar Rp 202.100 untuk Biaya Penyambungan (BP) pada Layanan Tambah Daya bagi Konsumen tegangan rendah 1 phasa daya 450 VA dan 900 VA di semua golongan tarif dengan pilihan daya akhir mulai daya 900 VA s.d. daya 5.500 VA.

Selain itu, strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup penggunaan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle. Hal ini dilakukan misalnya dengan mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.

Sementara itu, strategi ekstensifikasi ditempuh dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial seperti electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Selanjutnya: Sampai Juli 2021, PLN produksi listrik 85.015 MWh dari co-firing 18 PLTU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×