kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi Pertalite terus meningkat selama lebaran


Minggu, 10 Juli 2016 / 10:56 WIB
Konsumsi Pertalite terus meningkat selama lebaran


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kegiatan mudik lebaran dalam seminggu terakhir membuat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) melonjak cukup tinggi. Dari empat jenis BBM yang biasa dikonsumsi masyarakat, BBM jenis premium dan solar mengalami penurunan dibandingkan rata-rata harian normal selama mudik lebaran dan arus balik.

Biarpun begitu, secara volume, konsumsi premium masih cukup besar. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (persero) Wianda Pusponegoro mengatakan hingga 8 Juli 2016 pukul 00.00 WIB, penyaluran BBM jenis premium mencapai 91% dari rata-rata harian normal sebanyak 70.566 kiloliter (KL) per hari.

Ini berarti konsumsi premium rata-rata mencapai 64.215.06 KL setiap harinya. Sementara itu, penyaluran biosolar hanya mencapai 86% dari rata-rata normal 35.319 KL per hari atau sebesar 30.374 KL setiap harinya.

Konsumsi solar berbeda dengan konsumsi pertamax dan pertalite yang terus meningkat. Pertamina mencatat penyaluran pertamax mencapai hingga 127% di atas penyaluran normal sebesar 11.250 KL per hari atau mencapai 13.997 KL setiap hari. Jumlah tersebut melampaui ekspektasi perseroan yang memprediksikan rata-rata konsumsi pertamax hanya mencapai 117% di atas konsumsi normal.

Sementara itu untuk penyaluran Pertalite mencapai 140% dari rata-rata normal sebanyak 10.000 KL per hari atau rata-rata mencapai 14.000 KL setiap harinya. Jumlah ini telah melampaui perkiraan Pertamina sebelumnya yaitu rata-rata 10.200 KL per hari.

"Masyarakat mungkin kali ini lebih banyak menghabiskan waktu jalannya untuk rute-rute pendek guna bersilaturahmi dengan sanak saudara di kampung halaman. Namun, menariknya pertamax dan pertalite tetap stabil di atas 30.000 KL per hari. Tentu kami sangat mengapresiasi pilihan masyarakat tersebut dengan senantiasa menjaga ketersediaan stok yang cukup rata-rata di atas 20 hari," kata Wianda pada Sabtu (9/7).




TERBARU

[X]
×