kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.190   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.859   -19,38   -0,28%
  • KOMPAS100 998   -4,29   -0,43%
  • LQ45 763   -2,89   -0,38%
  • ISSI 226   -1,03   -0,45%
  • IDX30 393   -1,44   -0,37%
  • IDXHIDIV20 454   -1,80   -0,39%
  • IDX80 112   -0,40   -0,36%
  • IDXV30 114   -0,23   -0,20%
  • IDXQ30 127   -0,92   -0,72%

Konsumsi Semen di Agustus 2009 Naik 7,5%


Rabu, 16 September 2009 / 17:22 WIB
Konsumsi Semen di Agustus 2009 Naik 7,5%


Reporter: Nurmayanti | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Industri semen kembali membaik. Data Asosiasi Industri Semen Indonesia (AISI) menunjukkan, konsumsi semen pada Agustus 2009 naik 7,5% menjadi 3,56 juta ton ketimbang periode yang sama setahun lalu. Adapun konsumsi pada Agustus ini adalah yang tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya di 2009.

“Penurunan BI Rate direspons oleh penurunan KPR. Sehingga pembangunan perumahan kembali dilakukan pengembang,” ujar Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono, Rabu (16/9).

Sebenarnya, membaiknya permintaan semen sudah dimulai pada Juli 2009 lalu. Pasar semen pada Juli 2009 tercatat sebanyak 3,510 juta ton, atau naik 2,8% dari konsumsi setahun lalu.

Namun bila ditotal, konsumsi semen periode Januari-Agustus 2009 turun dibandingkan periode yang sama di 2008. Konsumsi turun 3,8% dari 25,62 juta ton menjadi 24,65 juta ton.

Urip menambahkan, konsumsi semen ikut terdongkrak setelah pemerintah mengucurkan sebagian dana stimulus infrastruktur yang totalnya mencapai Rp 12,2 triliun pada Juli lalu.

Sebaliknya, ekspor semen per Agustus 2009 justru turun 14,2% menjadi 2,846 juta ton. Dus, total penjualan semen hingga Agustus turun 5% menjadi 27,50 juta ton.

Selanjutnya, Urip menilai konsumsi semen akan stagnan seperti tahun lalu yang tercatat 38 juta ton. “Pasar baru akan pulih di 2010. Tapi pasar ekspor memang masih belum membaik,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×