kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.662   -16,00   -0,10%
  • IDX 8.659   38,24   0,44%
  • KOMPAS100 1.190   7,34   0,62%
  • LQ45 846   -1,09   -0,13%
  • ISSI 313   2,56   0,83%
  • IDX30 433   -0,60   -0,14%
  • IDXHIDIV20 500   -1,66   -0,33%
  • IDX80 133   0,85   0,64%
  • IDXV30 138   0,92   0,68%
  • IDXQ30 137   -0,43   -0,31%

Konsumsi terigu naik 6% tahun ini


Rabu, 25 Januari 2012 / 09:27 WIB
Konsumsi terigu naik 6% tahun ini
ILUSTRASI. Suasana salah satu restoran saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Tangerang Selatan, Sabtu (6/2). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/02/2021.


Reporter: Asnil Bambani Amri, Reuters | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Konsumsi terigu di Indonesia diprediksi naik 6% menjadi 5 juta ton tahun ini. Kenaikan konsumsi terjadi karena meningkatnya permintaan terigu dari kelas menengah yang gemar mengonsumsi roti berbahan baku terigu.

"Kami optimis gandum konsumsi terigu domestik akan tumbuh 5% sampai 6% tahun ini, setidaknya sama dengan pertumbuhan PDB," kata Franciscus Welirang, ketua Tepung Terigu Indonesia Asosiasi Produsen (APTINDO) di Jakarta (24/1)

Pria yang akrab disapa Franky itu bilang, tahun 2011 lalu, Indonesia mengimpor 5,2 juta ton gandum, sesuai dengan perkiraan bulan Juni tahun lalu. "Proyeksi perbaikan ekonomi 2012, penurunan harga gandum global, penambahan jumlah penduduk dan meningkatnya jumlah industri tepung terigu Indonesia menjadi faktor kenaikan konsumsi tepung terigu di Indonesia," jelas Franky.

Saat ini, Indonesia mengimpor hampir 70% gandum dari Australia, Kanada dan Amerika Serikat (AS). Franky yakin, suplai gandum tahun 2012 ini masih tersedia, terutama dari Australia. "Selama 12 bulan ke depan tidak ada indikasi harga gandum global meningkat secara dramatis, kecuali karena spekulan harga," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×