kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kontrak Adaro ke Pamapersada berakhir, begini kesiapan United Tractors


Rabu, 17 Maret 2021 / 21:41 WIB
Kontrak Adaro ke Pamapersada berakhir, begini kesiapan United Tractors


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal akhiri kontrak dengan dengan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR) yang merupakan induk usaha PT Pamapersada Nusantara sebut tidak akan mempengaruhi rencana kerja perusahaan ke depan. 

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara Loebis menekankan berakhirnya kontrak sudah masuk dalam proyeksi United Tractors pada rencana kerja 2021, sehingga tidak merubah rencana dan strategi tahun ini.

Apalagi, target tahun ini sudah mengakomodasi atau memperhitungkan selesainya kontrak Pama di pertengahan tahun "Secara pararel kami tetap aktif mencari peluang baru, baik dari proyek yang ada saat ini, maupun peluang proyek baru," ungkap Sara kepada Kontan, Rabu (19/3).

Baca Juga: Goodyear (GDYR) optimistis kinerja menggelinding lagi di tahun ini

Selain itu, Sara juga menambahkan kalau porsi produksi Pama di Adaro mewakili 8% dari total produksi Pama. Adapun kontribusi Pama ke United Tractors tahun ini diyakini masih akan stabil dalam kisaran 45%-48%. Tahun lalu, Pamapersada membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 29,21 triliun atau setara 48,4% dari total pendapatan bersih UNTR tahun lalu.

"Tanpa terjadinya selesai kontrak dengan Adaro pun, peluang kontrak baru selalu kami rintis, namun saat ini belum dapat kami sebutkan," jelasnya. 

Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk Febriati Nadira menjelaskan berakhirnya kontrak Adaro Indonesia dengan Pamapersada Nusantara di 31 Juli 2020, membuat perusahaan itu melakukan lelang ulang pekerjaan tersebut. 

Terpilihnya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) yang merupakan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dilakukan melalui proses tender yang kompetitif. 

Baca Juga: Ditopang capex Rp 6 triliun, Tower Bersama (TBIG) yakin bisa tumbuhkan laba tahun ini

"Baik PAMA maupun BUMA telah tertbukti memberikan jasa pertambangan yang andal dan kompetitif bagi Adaro selama 20 tahun atau lebih," kata Nadira kepada Kontan, Rabu (17/3).

Dengan rekam jejak yang ada, wanita yang akrab disapa Ira ini juga meyakini ke depan BUMA akan dapat memenuhi persyaratan kinerja kontraktualnya. Selain itu, dia juga berharap pengaturan yang akan datang akan semakin memperkuat daya saing dan keandalalan Adaro Indonesia sebagai produsen batubara pasca transisi. 

Selanjutnya: Permintaan ban Multisrada Arah Sarana (MASA) mulai menuju normal di awal tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×