Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
SINGAPURA. Harga jagung naik diatas US$ 5 per bushel untuk pertama kalinya dalam dua tahun ini ditengah anjloknya panenan jagung di AS dan tingginya permintaan dari sejumlah negara importir.
Harga jagung untuk pengiriman Desember naik sebesar 2,1% menjadi US$ 5,065 per bushel di Chicago Board of Trade, level yang paling tinggi untuk kontrak yang paling aktif diperdagangkan sejak 30 September 2008.
"Fundamental jagung cukup bullish untuk saat ini," kata Chung Yang Ker, Analis Phillip Futures Pte.
Naiknya permintaan jagung AS dan produksi jagung yang lebih rendah dari yang diprediksikan semula, kemungkinan akan menyusutkan persediaan jagung sebelum panenan tahun depan sebesar 7% dari permintaan domestik.
Menurut analis Rabobank, ini adalah level yang paling rendah kedua sepanjang masa. Sementara itu, menurut US Department of Agriculture, persediaan jagung itu diprediksikan akan lebih rendah dari stock-to-use ratio sebesar 9,8% dalam 15 tahun terakhir ini.
Pada hari Jumat (17/9), kontrak jagung untuk pengiriman Desember 2010 ditutup di level US$ 5,0875 per bushel. Kamis kemarin, harga kontrak jagung masih di level US$ 496 per bushel. Sepanjang minggu ini, kontrak jagung sudah meningkat sebesar 5,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News