kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kontraktor batubara pasang target tinggi


Selasa, 07 Maret 2017 / 10:33 WIB
Kontraktor batubara pasang target tinggi


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Membaiknya harga batubara bukan saja berkah bagi pemilik konsesi tambang batubara, melainkan juga bagi kontraktor penambangan. Para kontraktor pertambangan bisa menikmati lonjakan kontrak penambangan.

PT Pamapersada Nusantara, sebagai contoh. Anak usaha PT United Tractors Indonesia Tbk (UNTR) itu optimistis produksi tahun ini meningkat ketimbang tahun 2016. "Yang baru kami data produksi batubara kami sepanjang Januari 2017 sebesar 9,2 juta ton. Sedangkan sepanjang tahun ini, kami ekspektasi volume produksi batubara meningkat 5%," ujarnya Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Indonesia Tbk (UNTR) kepada KONTAN, Senin (6/3).

Namun, soal berapa target pendapatan dari anak usaha ini, Sara belum bersedia memberikan perinciannya. Ia hanya memastikan kontrak jasa penambangan batubara tahun ini lebih bagus dibandingkan dengan tahun lalu.

Tahun lalu, total produksi Pamapersada mencapai 124,5 juta ton. Dengan asumsi pertumbuhan produksi sekitar 5%, artinya target produksi tahun ini bisa mencapai sekitar 130 juta ton.

Memang produksi batubara ini sempat tersendat lantaran derasnya curah hujan di beberapa wilayah pertambangan. Namun demikian, secara umum tidak akan mengganggu target sepanjang tahun. Sebagi gambaran Pamapersada tidak hanya melakukan penambangan batubara, melainkan juga melakukan pengerjaan overburdeen dan waste removal.

Sebagai gambaran, pada Februari 2017, memang harga acuan batubara (HBA) di posisi US$ 83,32 per ton atau di bawah HBA per Desember 2016 yang berada di posisi US$ 101,69 per ton. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata sepanjang tahun 2016 yang sekitar US$ 61,84 per ton, harga batubara sudah menguat sekitar 35%.

Dengan harga batubara yang mengalami tren kenaikan, Sara optimistis bakal banyak kontrak baru tahun ini yang bisa dikantongi oleh Pamapersada. Hanya saja ia tidak bersedia memerinci target kontrak baru yang ingin diraih oleh perusahaan di bawah Grup Astra tersebut.

Optimisme serupa juga dirasakan oleh manajemen PT Cipta Kridatama. Anak usaha PT ABM Investama Tbk ini bahkan berani menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 25% dibandingkan dengan tahun lalu. "Itu target untuk produksi lapisan atas atau overburdeen. Realisasi produksinya nanti tunggu kuartal I-2017," ujar Rahman Effendi General Manager Operations Cipta Kridatama.

Soal target pendapatan tahun ini, Rahman menyatakan masih sedang dalam penyusunan. Sebagai perbandingan, sepanjang tahun 2015, bisnis Cipta Kridatama memberikan kontribusi pendapatan US$ 304 juta atau setara dengan 47% terhadap pendapatan ABM Investama.

Kontraktor pertambangan lainnya, PT Dharma Henwa Tbk, optimistis tahun ini mampu meraup pendapatan US$ 519 juta atau dua kali lipat dibandingkan target tahun lalu yang hanya dipasang di level US$ 267 juta. Sebab, emiten dengan kode saham DEWA ini menargetkan produksi batubara meningkat 92,8% dari 15,1 juta ton menjadi 29,1 juta ton. Sedangkan pekerjaan overburdeen targetnya naik 153,6% dari 87,9 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 223 juta bcm.

DEWA mengklaim sudah mendapatkan kontrak penambangan sejak akhir tahun 2016. "Permintaan tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu meskipun angkanya belum bisa dipublikasikan. Yang jelas karena ada kenaikan harga batubara," ujar Mukson Rosyidi, Sekretaris Perusahaan DEWA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×