kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.283   3,00   0,02%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Kontruksi bisa mengalahkan perdagangan pada 2016


Kamis, 09 Januari 2014 / 19:32 WIB
Kontruksi bisa mengalahkan perdagangan pada 2016
ILUSTRASI. Mudah & Hemat Waktu, Ini cara Cek Sertifikat Tanah Di BPN Secara Online


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kepala Badan Pembinaan (BP) Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Hediyanto W Husaini menuturkan bahwa kontribusi sektor konstruksi terhadap PDB akan mengalahkan sektor perdagangan dalam dua tahun kedepan.

Hal itu dilihat dari pertumbuhan sektor konstruksi yang selalu tumbuh tinggi setiap tahunnya. Pada 2013 kemarin, pasar konstruksi bertumbuh sekitar 29,8% menjadi Rp 369,94 triliun dari tahun 2012 yang sebesar Rp 284,99 triliun.

Pasar konstruksi tersebut berasal dari sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun dengan pendanaan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), serta pinjaman modal dalam negeri dan pinjaman modal asing.

Jika dilihat dari sisi kontribusi industri konstruksi terhadap produk domestik bruto (PDB) juga cenderung bertumbuh dari sekitar 7,07% pada 2009, menjadi 10,54% pada 2013.

Saat ini kontribusi konstruksi terhadap PDB masih kalah dibandingkan perdagangan sekitar 13% dan pertanian 14%. Namun, pertumbuhan di dua sektor itu cenderung melambat dan turun, sedangkan sektor konstruksi terus bertumbuh.

 “Jadi, dalam dua hingga tiga tahun ke depan, saya yakin kontribusi konstruksi terhadap PDB bisa menyamai dua sektor itu,” kata Hediyanto, Rabu (9/1).

Bahkan dalam lima tahun ke depan, pasar konstruksi diperkirakan di perkirakan Hediyanto bakal mencapai Rp 1.000 triliun dengan asumsi tiap tahun terjadi kenaikan pasar sebesar Rp 100 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×